Tips Travelling Bersama Bayi

SETELAH ‘puasa’ jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri selama kehamilan demi menjamin keselamatan bayi, akhirnya kamu sampai juga deh di tahap si kecil sudah bisa diajak travelling. Bayi berusia tiga bulan hingga satu tahun sudah bisa diajak travelling meskipun tetap harus dalam pengawasan ketat. Tetapi yang namanya bayi memang rentan terhadap banyak hal mulai dari tantrum mendadak, tidak menyukai keramaian, hingga mudah sakit ketika diajak pergi jauh dari rumah.

Melansir dari travelingmom.com, jika kamu memiliki rencana untuk pergi membawa bayi dengan menggunakan pesawat, ada banyak persiapan yang harus dilakukan jauh sebelum keberangkatan. Bayi tidak bisa diajak pergi jauh tiba-tiba tanpa dibiarkan eksplorasi di area yang asing bagi dirinya. Karena tempat paling nyaman bagi bayi adalah rumahnya, orangtua harus membiasakan bayi untuk mengenal tempat asing sejak dini meskipun tak jauh dari rumah.

Baca juga:

Yuk Traveling dengan Benar

1. Jadikan kebiasaan

Bayi yang baru lahir akan selalu berada di dalam boks sepanjang waktu. Tak heran jika kamu memindahkannya ke tempat lain, bayi akan menangis karena merasa tak nyaman. Bayangkan jika bayi dibawa travelling ke tempat jauh tanpa terbiasa dengan hal-hal asing di sekitarnya? Sudah pasti sangat merepotkan. Sebelum merencanakan liburan jauh, coba ajak bayi untuk mengitari sekeliling kota dengan menggunakan mobil atau transportasi umum. Cara ini membuat bayi terbiasa dengan suasana di dalam transportasi, suara knalpot dari berbagai kendaraan, dan keramaian.

Selain mempersiapkan bayi, orangtua juga perlu melatih diri sendiri dengan menggunakan gendongan dan stroller. Meskipun terlihat mudah, kenyataannya membawa bayi dengan mengggunakan gendongan dan stroller sangat melelahkan. Apalagi bayi akan sering merasa tak nyaman dan minta digendong langsung selama perjalanan. Latih diri untuk menggunakan gendongan dan stroller agar kamu sudah terbiasa menggunakannya saat liburan nanti.

2. Sosialisasi

Tidak semua bayi bisa langsung merasa nyaman dan akrab dengan orang asing. Selama liburan, bayi juga pasti akan bertemu dengan banyak orang baru. Agar si kecil terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang, kamu bisa mulai dengan sering mengajak bayi ketika bertemu dengan teman atau keluarga besar. Jika secara mendadak dipaksa untuk langsung bersosialisasi dan bertemu dengan orang banyak saat liburan, rasa trauma di hati bayi akan terbawa sampai dewasa.

Baca juga:

Serunya Healing dengan Traveling

3. Lengkapi perlengkapan travelling bayi

Para moms pasti tahu banget ‘senjata’ dalam mengurus bayi agar tidak membuat orangtua repot dan tetap happy. Mulai dari mesin sterilisasi peralatan bayi sampai alat khusus untuk memproses makanan pendamping ASI. Kini dua alat tersebut tersedia dalam ukuran kecil sehingga sangat cocok untuk dibawa travelling. Bayi belum boleh mengonsumsi terlalu banyak makanan dari restoran sehingga saat travelling pun orangtua harus siap untuk memasak makanan bayi dengan cepat dan sigap.

4. Pilih kursi yang tepat

Salah satu tips travelling bersama bayi jika kamu memilih pesawat sebagai transportasi adalah memilih kursi yang tepat. Kebanyakan orang berpikir kursi pesawat yang tepat adalah berada di samping jendela. Bagi mereka yang belum memiliki bayi sih kursi di samping jendela memang paling tepat karena bisa menikmati pemandangan langit dengan bebas. Tetapi khusus untuk kamu yang membawa bayi sebaiknya memilih kursi tepat di samping area jalan dan dekat dengan toilet. Kamu akan sering pergi ke toilet untuk mengganti popok bayi sehingga kursi di samping area jalan memang tepat untukmu karena lebih cepat sampai ke toilet dan tidak mengganggu penumpang lain.

5. Bawa mainan

Berpergian bersama bayi dengan menggunakan transportasi jenis apapun senjatanya hanya satu: bawa mainan bermutu yang dapat mengalihkan pikirannya dalam waktu lama. Mainan biasa seperti mobil-mobilan atau boneka tidak akan bertahan lama dalam genggaman bayi bund. Bayi akan cepat merasa bosan dengan mainan yang monoton. Lebih baik kamu membeli mainan atau play book yang dapat sekaligus mengasah otak si kecil. (Mar)

Baca juga:

Kenali Hubungan Traveling dengan Kesehatan Jiwa