Tips Tetap Normal dan Waras di Masa Kenormalan Baru


Tetap normal di masa pandemi (Foto: Pixabay/congerdesign)
KONSEP kenormalan yang bergeser di masa kenormalan baru menimbulkan dinamika tersendiri. Orang-orang cenderung memilih untuk tetap berdiam diri di rumah dan menghindari kerumunan jika tidak memiliki kebutuhan mendesak.
Namun seringnya bertemu dengan anggota keluarga berpotensi menimbulkan perdebatan. "Perbedaan pendapat antar anggota keluarga menyebabkan perdebatan atau konflik," ujar Psikolog Klinis, RD Stefanus Cahyono melalui Webinar 'Keluarga Dalam Dinamika New Normal'.
Baca juga:
Langkah Aman dan Menyenangkan One Day Trip di Era New Normal
Selain itu, ketika anak sekolah dari rumah, para orangtua memiliki tugas tambahan sebagai guru. "Padahal mungkin orang tua tidak memiliki keterampilan atau ilmu mengajar. Ini bisa menjadi masalah baru," lanjut Cahyono.
Belum lagi dengan lesunya perekonomian di masa kenormalan baru. Sebagian orang merasakan dampaknya mulai dari usaha yang tidak jalan atau sepi hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). "Kesiapan mental dan ekonomi sangat penting dalam menghadapi situasi saat ini," jelas Cahyono.
Berikut beberapa cara tetap normal di masa kenormalan baru:
1. Membangun kebiasaan sesuai protokol kesehatan

Menurut Cahyono, di masa kenormalan baru orangtua memiliki peranan yang lebih penting, karena anak-anak lebih bergantung pada orangtuanya. Hal tersebut seharusnya dimanfaatkan oleh orangtua untuk mulai membiasakan hidup sehat.
"Tanamkan kebiasaan hidup sehat seperti membiasakan penggunaan masker dan cuci tangan, atau langsung mandi setiap pulang dari bepergian dalam upaya memutus mata rantai COVID-19," bebernya. Ia juga menyarankan edukasi pentingnya jaga jarak, menghindari kerumunan dan meningkatkan imunitas pada keluarga.
Baca juga:
Akibat Pandemi, Resor Mewah Ini Ubah Kolam Renang Jadi Peternakan Ikan
2. Memperbaiki manajemen keuangan

Hal pertama yang perlu dilakukan saat masa kenormalan baru yakni memperhatikan manajemen keuangan. Caranya dengan memahami kapasitas ekonomi rumah tangga. "Buat prioritas dalam penggunaan uang dan golongkan menjadi kebutuhan mendesak, penting dan dibutuhkan serta kurang penting dan bisa ditunda," jelasnya.
3. Membangun kekuatan mental dan spiritual

Penting untuk menjaga kesehatan mental dengan melakukan aktivitas menyenangkan bersama keluarga. "Ciptakan quality time dengan keluarga supaya semakin memahami kebiasaan masing-masing dan meningkatkan kedekatan satu dengan yang lainnya," tutur Cahyono.
Terakhir dan begitu penting adalah memanfaatkan kenormalan baru untuk semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Waktu luang yang ada di masa sekarang bisa kamu manfaatkan untuk beribadah secara maksimal. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
