Tips Bikin Konten Kreatif ala Pedro Setiabudi dan Patrick Effendy


Berpikir kreatif harus selalu dibiasakan.(foto: pexels-pixabay)
TAK semua orang bisa jadi pembuat konten di tengah menjamurnya beragam konten di media sosial. Warga +62 pembuat koten memang sedang tumbuh subur. Pasar industri konten kreator di Indonesia, menurut data FAS, meningkat hingga mencapai Rp 4 triliun-Rp 7 triliun. Nilai itu bahkan meningkat lima kali lipat pada 2007.
Meski begitu, laju pertumbuhan pasar industri konten tetap bergantung pada para pembuat konten. Jika tak ada konten segar, unik, dan inovatif, audiens akan bosan sehingga berdampak pada ekosistem industri konten kreatif.
BACA JUGA:
Dorong Talenta Kreatif Baru, Merahputih.com Gelar Webinar Creative Thinking
Demi memperluas ekosistem tersebut, Merahputih.com menggelar kegiatan webinar Creative Thinking: Let Your Ideas Grow, Sabtu (28/5). Acara ini menghadirkan dua pembicara yang merupakan para ahli di dunia konten kreator Pedro Setiabudi dan Patrick Effendy. Keduanya membagikan pengalaman mereka di industri konten kreatif.
Menjadi seorang pembuat konten kreatif, menurut Pedro Setiabudi, tak semudah anggapan banyak orang karena dalam sehari harus membuat bermacam konten untuk diunggah ke media sosial.

"Perjuangannya juga enggak mudah. Aku bahkan dulu harus membuat konten sekitar enam video satu hari untuk ketemu niche aku di mana," ungkap Pedro saat memaparkan pentingnya niche bagi seorang pembuat konten untuk menemukan karakternya.
Pembuat konten kreatif, sambungnya, harus telebih dahulu menemukan niche nan akan jadi pembeda dengan lainnya sehingga audiens menjadi tertarik bahkan betah mengikuti setiap kontennya.
Selain itu, proses ide kreatifnya tak melulu muncul dari isi kepala sendiri sedari awal. Berdasarkan pengalaman Pedro, ide bisa pula muncul inspirasi dari kreator lain kemudian dikreasikan ulang sehingga lahir konten baru.
Saat membuat konten, Pedro biasa membuat skrip sebagai panduannya agar tak tersendat selagi proses syuting dan terpenting juga untuk menjaga konsistensi konsep agar konten lebih terarah.
Pedro sudah sejak 2020 berkecimpung di industri kreatif, terutama pembuatan konten video di TikTok, Instagram, dan YouTube. Pemilik akun TikTok @saosasammanis tersebut telah mengunggah hingga lebih dari 700 video dengan lebih dari 1,2 juta pengikut dan 41,1 juta likes di TikTok.
BACA JUGA:
Industri Kreatif Berkembang, Skill Creative Thinking makin Penting
Selain itu, perlu juga bagi pembuat konten terus mengembangkan diri dalam membuat beragam konten menarik dan berkolaborasi agar ekosistemnya semakin kuat.
Berkolaborasi, menurut Patrick Effendy, sangat penting agar ekosistem konten kreatif semakin tumbuh besar, semakin kuat, dan saling menginspirasi.
"Jadi saat ini lebih ke people management sehingga dalam menggarap IP (intellectual property) ini tak akan bisa lebih mudah kalau tidak ada orang-orang hebat di belakang saya," jelasnya Patrick saat menjelaskan tumbuh kembangnya di industri konten kreatif.
Terlebih sekarang ini, lanjutnya, semuanya sudah community based sehingga semakin banyak orang terlibat dalam penggarapan sebuah ide, semakin baik pula kualitas produk kreatifnya. Sementara itu, dalam menghasilkan suatu ide kreatif, Patrick mengaku kerap mendapatkannya dari passion pribadi terhadap suatu hal dan referensi ide nan sudah ada.
"Sering juga untuk meningkatkan eksistensi saya ambil referensi dari konten sudah viral dan kemudian dikembangkan lagi supaya menjadi suatu ide baru yang berbeda," pungkasnya. (waf)
BACA JUGA:
Dorong Talenta Kreatif Baru, Merahputih.com Gelar Webinar Creative Thinking
Bagikan
Berita Terkait
Inggris Sebut Ekonomi Kreatif Indonesia akan Jadi Kekuatan Baru di Dunia

Segera Digelar Periode Terakhir LEGO Play On Fest

Sukses Digelar, IdeaFest 2023 Dorong Kreator Pimpin Revolusi Kreatif
