Tips Berkendara Aman saat Banjir


Tips berkendara aman saat banjir. (Foto: Unsplash/jean beller)
KENDARAAN yang menerobos jalan banjir sangat berisiko mengalami berbagai kerusakan, dan dalam beberapa kondisi asuransi tidak mau untuk menerima klaim tersebut. Seperti yang tertuang pada penjelasan di Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI).
Dalam Polis tersebut, terdapat pada pasal 3 ayat 4 yang mengatakan, asuransi tidak menjamin kerugian, kerusakan dan/atau biaya atas kendaraan bermotor dan/atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika: 4.4 Dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan.
Baca juga:
Dikutip dari Antara, Kamis (18/2), untuk mengatasi resiko ini, para pengendara harus lebih berhati-hati jika memang terpaksa harus menerobos jalur banjir, dan menjaga agar kendaraan tidak sampai rusak.
Berikut ini beberapa tips agar tetap aman jika terpaksa harus menerobos jalur banjir:
1. Lewati jalan tanpa genangan

Apabila kamu melihat genangan di jalan, sebaiknya mencari jalan alternatif lainnya. Jika terpaksa harus melewati jalan dengan ketinggian genangan di atas roda kendaraan, sebaiknya menunggu beberapa saat hingga genangan surut.
Jangan memaksa kendaraan untuk melewati genangan air, risiko keselamatan juga menjadi taruhannya. Kamu tidak tahu apakah jalan tersebut rusak, lebih rendah, atau adanya selokan yang tidak terlihat karena tertutup genangan.
2. Mengurangi kecepatan dan jaga jarak

Dalam keadaan hujan, jalan akan menjadi lebih licin dan terdapat genangan air. Keadaan ini tentu bisa mengakibatkan kendaraan mudah tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan.
Baca juga:
Sebaiknya mengemudi dengan kecepatan rendah serta menjaga jarak dengan kendaraan lain yang berada di depan ataupun belakang. Terutama, ketika berkendara saat hujan lebat dengan jarak pandang pendek.
Hindari rute yang melewati jalanan dengan banyak pohon atau baliho, untuk meminimalisir risiko mobil tertimpa kedua benda tersebut jika rubuh tertiup angin.
3. Hindari kondisi water hammer

Water Hammer atau biasa disebut hydrolocking, adalah kondisi dimana mesin mobil mati mendadak karena air yang masuk ke dalam ruang bakar mesin, melalui air intake. Air yang masuk menyebabkan tekanan besar di dalam mesin, sehingga komponen dalam mesin rusak akibat connecting rod bengkok dan mobil mati secara mendadak.
Mobil yang mengalami kondisi ini harus mengganti bagian yang mengalami kerusakan, dan biaya yang dikeluarkan akan cukup mahal. (Kna)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam

Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan

Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu

Hujan Ekstrem Bakal Landa Tangerang, Warga Harus Waspadai Banjir

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar
