Bisnis

Tip Awal Berbisnis Bagi Startup

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 18 April 2023
Tip Awal Berbisnis Bagi Startup

Perusahaan rintisan harus berusaha fokus menciptakan budaya saling percaya dan keinginan untuk belajar. (Foto: Unsplash/Mario Gogh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENURUT laporan Startupranking.com, perusahaan rintisan atau startup di Indonesia tergolong dalam 10 besar terbanyak di dunia. Indonesia setidaknya memiliki 2.516 perusahaan rintisan yang bertumbuh.

Meski begitu, beberapa perusahaan startup khususnya yang berada di tahap awal kerap menemukan beberapa permasalahan dalam meningkatkan bisnisnya di tengah ekonomi yang tidak pasti seperti saat ini.

Berkaca dari hal itu, Google for Startups (GFS) Accelerator 2023 berbagi kiat untuk founder early-stage startup dalam menguatkan bisnisnya, demikian seperti dilansir ANTARA.

Baca Juga:

Benarkah Mantan Founder Startup Tak Laku di Bursa Kerja?

Tips Awal Berusaha Bagi Startup
Startup harus tahu apa yang bisa diberikan kepada konsumen. (Foto: Unsplash/Adetola Afolabi)

1. Fokus dengan dampak dan membangun kultur kerja tim yang solid

Saat memulai usaha, sebagian besar tantangan yang dihadapi bisa jadi bukan soal teknologi, melainkan sumber daya manusianya. Perusahaan rintisan harus berusaha fokus menciptakan budaya saling percaya dan keinginan untuk belajar.

Salah satunya seperti langkah yang diambil startup PasarMIKRO dengan menjadikan keragaman sebagai dasar membangun kultur kerja tim.

“PasarMIKRO memiliki tim yang berasal dari berbagai kewarganegaraan, ini membuat divisi people terus mendorong company values yang menggabungkan cara bekerja yang cocok dilihat dari perusahaan lokal maupun global,” jelas Product Manager PasarMIKRO Nabilla Kalvina Izumi.

2. Fokus terhadap pemecahan masalah

Para startup harus bisa fokus terhadap objektif dan permasalahan pengguna yang bisa diselesaikan dengan produk yang dibangun. Para startup juga harus fleksibel dan terus melakukan eksperimen dari segi produk, pemasaran, komunikasi, dan bisnis untuk mendapatkan feedback dari pengguna.

Co-Founder startup Mindtera Bayu Bhaksoro mengatakan bahwa ketika founder bertemu masalah, sebaiknya tidak melihat hal tersebut sebagai suatu yang berat atau rumit.

“Lakukan interview juga penelitian mengenai pain points agar bisa mendapatkan pendekatan produk yang tepat. Fokus dan tegas terhadap problem-solving namun juga berani untuk mengambil inisiatif dan bereksperimen,” ujarnya.

Baca Juga:

Unik, Startup Produksi Daging Berbasis Udara

Tips Awal Berusaha Bagi Startup
Wajib memperhatikan beberapa poin penting. (Foto: Unsplash/perloov)

3. Pentingnya product-market fit

CEO platform podcast Noice Rado Ardian mengatakan ini adalah poin terpenting agar perusahaan rintisan dapat memiliki fundamental yang kuat.

“Tip untuk para founder, terutama early-stage startups yaitu fokus pada product-market fit,” tegas Rado.

Fundamental yang kuat dengan dukungan product-market fit dinilai Rado mampu mempercepat pertumbuhan bisnis yang kuat. Oleh karenanya, setiap founder perlu memperluas jaringan dan relasi dengan mengambil kesempatan mengikuti program pelatihan yang dapat mempertemukan mereka dengan para mentor andal.

Menurutnya, program pelatihan seperti GFS Accelerator dapat memberikan kesempatan bagi para founder mendapat contoh praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas produk. (and)

Baca juga:

Startup Pangan, Memanfaatkan Iradiasi Nuklir

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Bagikan