Tiongkok Batasi Listrik, Apple dan Tesla 'Panik'


Tiongkok terapkan aturan baru pembatasan listrik (foto: pixabay/pasja1000)
PEMERINTAH Tiongkok secara mengejutkan menerapkan sebuah aturan baru penggunaan listrik. Hal itu sontak akan berdampak pada Tesla, Apple, Qualcomm dan sejumlah perusahaan listrik lainnya.
Karena, aturan baru penggunaan listrik itu diterapkan pada daerah-daerah di Tiongkok, yang penggunaan listrik untuk industrinya dianggap terlalu tinggi. Karena itu aturan tersebut akan membatasi listrik untuk industri di daerah tersebut.
Baca Juga:
Ini Alasan Apple Sempat Ingin Singkirkan Facebook dari App Store
Seperti yang dilansir dari laman Techspot, tujuan utama dari aturan listrik tersebut untuk membersihkan langit Tiongkok menjelang Olimpiade Musim Dingin. Kemudian tujuannya lainnya ialah untuk meningkatkan cadangan batubara dan sumber daya alam lain untuk keperluan domestik.

Dampak dari aturan itu, yakni sejumlah pemasok komponen untuk Apple dan Tesla, sudah mulai menghentikan produksinya pada Minggu 26 September lalu. Bahkan sejumlah pabrik terpaksa tutup hingga akhir September.
Salah satu perusahaan yang cukup terdampak dari aturan tersebut yakni PRecision Engineering, yang merupakan salah satu rekanan Foxconn, serta salah satu penyuplai utama bagi Apple dan Tesla.
Terkait hal itu, juru bicara Eson menyampaikan, bahwa mereka masih bisa mengisi kekurangan produksi karena tutupnya pabrik, dengan cara menggeber produksi selama akhir pekan.
Baca Juga:
Lebih dari 5.000 Orang Tandatangani Petisi Penolakan Fitur Baru Apple
Kemudian, perusahaan lain yang cukup terdampak yaitu Unimicron Technology, perusahaan yang membuat papan sirkuit, dan Concraft Holding yang membuat speaker untuk ponsel pintar. Kedua perusahaan itu berencana menggunakan stok komponen yang mereka simpan, untuk menjaga pasokan komponen kepada para kliennya.

Sementara itu, perakit iPhone seperti Foxconn dan Pegatron, telah mengambil langkah cerdas untuk memastikan produksinya tetap berjalan. yakni dengan mengurangi penggunaan listrik.
Selain Apple dan Tesla, perusahaan besar yang menjadi rekanan Intel, Nvidia, dan Qualcomm pun terkena dampaknya. Bahkan hingga terpaksa menutup fasilitas pabriknya di Juangsu hingga akhir September ini.
Adanya aturan baru soal pembatasan listrik tersebut dinilai bukan pada waktu yang tepat. Karena saat ini tengah terjadi kelangkaan chip global. Karena banyak perusahaan yang sudah keteteran memenuhi permintaan chip dari sejumlah perusahaan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
