Teten Masduki: Hubungan Istana dan BI Masih Harmonis


Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki berbicara pada awak media di kediaman alm Adnan Buyung Nasution, Rabu (23/9). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Bisnis - Perbedaan pendapat antara Presiden dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) soal penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menimbulkan spekulasi hubungan Istana dengan BI tidak harmonis. Namun, anggapan itu langsung dibantah kedua belah pihak.
Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, menegaskan, bahwa sampai saat ini tidak ada masalah antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur BI Agus Martowardojo. Keduanya, selama ini cukup intens membahas perkembangan ekonomi terkini.
“Saya kira antara pemerintah dan BI punya fungsi dan kewenangan yang berbeda. Presiden banyak dalam hal kebijakan fiskal, kalau BI kebijakan moneter,” kata Teten kepada wartawan di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/10) siang seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.
Meskipun BI independen, dalam prakteknya antara Presiden dan Gubernur BI sering ketemu dan memberi pandangan.
"Meskipun pemisahan berbeda tapi keduanya sejalan karena sam-sama kita kelola perahu yang sama yaitu Indonesia,” tegas Teten. Saat ditanya apakah presiden melakukan intervensi untuk menurunkan suku bunga, Teten menjawab diplomatis. "Pemerintah tahu persis, tentang BI rate, suku bunga merupakan wilayah kewenangan BI," tegasnya.
Di tempat terpisah, Gubernur BI juga menangkis tudingan BI dan pemerintah tidak sejalan. Bahkan, dirinya mengapresiasi sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi.
"Hal ini terbukti bahwa koordinasi Bank Indonesia dengan pemerintah, khususnya otoritas fiskal dalam beberapa bulan ini telah berjalan dengan baik dan bersinergi," kata Agus.
Dirinya menambahkan, kritik yang disampaikan terkait rencana pemerintah menurunkan harga BBM adalah demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui reformasi struktural. Lebih jauh, Agus rencana menurunkan harga BBM masih wacana. Tapi, apabila langkah itu ditempuh, pesan yang harus disampaikan kepada publik harus konsisten yaitu dalam rangka memperkuat dan menyehatkan keuangan negara, supaya defisit dapat terus ditekan, inflasi terkendali, dan rupiah kembali stabil. (Luh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
