Tes Kepribadian MBTI Populer untuk Berkencan di Korsel


Anak muda Korea Selatan masa kini yang memanfaatkan MBTI sebagai acuan terutama dalam hal berkencan. (Freepik/Lifestylememory)
TIDAK sulit melihat empat huruf alfabet Latin yang sama muncul berulang kali di tengah lautan huruf hangul di Korea. Huruf itu, MBTI. Keempat huruf itu terpampang di iklan, dibumbui dalam percakapan sehari-hari, ditampilkan dalam permainan komputer dan bahkan di daftar putar Spotify.
Mampirlah ke kafe dan kamu mungkin mendengar pasangan pada kencan pertama mereka mendiskusikannya; kunjungi peramal dan mereka mungkin disebut sebagai pertanda masa depanmu; buka aplikasi kencan, dan sekitar sepertiga profil akan menyertakannya.
MBTI adalah tes kepribadian, yang dikenal secara formal sebagai Myers-Briggs Type Indicator, yang membagi orang menjadi 16 tipe, yang masing-masing diberi ciri psikologis dan kode empat huruf.
Tes ini dibuat oleh dua orang AS yang melihatnya sebagai cara untuk mencocokkan perempuan dengan pekerjaan selama Perang Dunia II. Bentuk tes kepribadian ini mendapatkan popularitas pada 1990-an sebagai alat konseling karier di perguruan tinggi dan kantor.
Lonjakan popularitas terbaru penggunaan MBTI ada di kalangan anak muda Korea Selatan masa kini yang memanfaatkan tipe MBTI sebagai acuan dalam berbagai hal, terutama dalam hal berkencan. Daripada membuang-buang waktu dengan cara yang lebih tradisional untuk menemukan pasangan, beberapa generasi muda percaya untuk menggunakan MBTI dan mengesampingkan kepribadian yang dianggap tidak cocok.
Baca juga:

Kencan kilat
Pendekatan MBTI untuk berkencan menarik kepraktisan "Generasi MZ" (kombinasi Milenial dan Gen Z). Itu kata Lim Myoung-ho, seorang profesor psikologi di Universitas Dankook. "Dalam masyarakat ini, jika sebelumnya kamu mengetahui jenis yang cocok untukmu, itu dianggap lebih efisien," kata Lim seperti diberitakan CNN.
Itu sebabnya Lee Da-hyun, mahasiswi berusia 23 tahun di Seoul, selalu memberi tahu orang-orang tipe MBTI-nya sebelum bertemu mereka untuk pertama kalinya.
"Saya tidak perlu melanjutkan dan menjelaskan tentang diri saya. Saya dapat menghemat waktu dengan mengatakan bahwa saya ENFP ("energik dan ramah"), dan mereka dapat memahami orang seperti apa saya," kata Lee.
Lee telah berpacaran selama 1.000 hari dengan orang bertipe yang cocok dengan kepribadiannya. Pengalaman Lee hanya memperkuat keyakinannya pada sistem MBTI itu. Namun, tidak semua orang yakin.
Beberapa ahli bertanya-tanya apakah anak-anak muda itu mengabaikan pasangan di luar kecocokan tipe kepribadiannya, demi menemukan kebahagiaan selamanya dalam kombinasi empat huruf yang sulit dipahami.
Ketahui kepribadianmu
MBTI diciptakan oleh duo ibu-anak Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers yang menciptakan indikator mereka berdasarkan pada teori psikolog Swiss Carl Jung pada tahun 1940-an, ketika perempuan untuk pertama kalinya didorong untuk mengambil pekerjaan industri yang kekurangan tenaga kerja laki-laki akibat mereka dikirim ke medan perang.
Tes mereka menyatakan bahwa setiap orang condong ke arah: extroversion (E) atau introversion (I); sensing (S) atau intuition (N); thinking (T) atau feeling (F); serta judging (J) atau perceiving (P). Masing-masing "preferensi" itu diwakili oleh sebuah huruf, dan berbagai kombinasi dari keempat huruf ini membuat total 16 tipe kepribadian.
Kesederhanaan tes ini adalah bagian dari daya tarik yang membuatnya bertahan lama. Pada 1980-an, MBTI telah ada di mana-mana. Di dunia korporat, MBTI sering digunakan dalam keputusan perekrutan atau kursus pengembangan manajemen.
Namun lama-kelamaan, skeptisisme atas manfaat ilmiah dari tes tersebut telah menurun di tempat kerja. Banyak psikolog mempertanyakan metodologinya, dengan mengatakan tidak ada cukup bukti untuk mendukung klaim dan inkonsistensi dalam hasilnya. Ikuti tes pada dua waktu yang berbeda dan kamu mungkin mendapatkan dua hasil yang berbeda, kata mereka.
Baca juga:
Emosi Bukan Tanda Kelemahan, Ada Manfaat Jika Kamu Merasakannya

Tipe yang jadi acuan
Namun, anak muda Korea Selatan tampaknya cuek bebek dengan pendapat tersebut. Lagi pula, ini bukan pertama kalinya mereka tertarik pada hal semacam itu.
Pada awal 2000-an banyak orang Korea Selatan menganut tren yang mengklaim golongan darah berkorelasi dengan ciri-ciri kepribadian, dan dengan demikian dapat berujung pada kecocokan romantis. Individu Tipe O, misalnya, dianggap lebih terbuka.
Saat ini, perusahaan dengan cepat berlomba untuk meluncurkan produk bertema MBTI. Dari game komputer hingga bir dan liburan.
Ada simulator permainan komputer "MBTI Blind Date", yang memungkinkan pemain mengobrol dengan karakter yang mewakili masing-masing dari 16 tipe kepribadian untuk mengukur kompatibilitas mereka.
Berdasarkan laporan pengembangnya, Thinkflow, game itu diluncurkan pada bulan Juni dan sukses diunduh 1,2 juta kali dalam minggu pertama.
"Ini seperti simulasi kencan sehingga seseorang dapat sedikit mengurangi kemungkinan kegagalan, atau membuat hubungan menjadi lebih efisien," kata CEO Thinkflow, Lee Su-ji.
Hasil tes bisa salah
Lim memperingatkan bahwa orang dapat memberikan jawaban yang salah dengan mudah dalam tes ini dan menggunakannya sebagai alat untuk menghindari seseorang. Padahal, "Myers dan Briggs berharap pekerjaan mereka dapat membantu orang lebih memahami dan menghargai perbedaan mereka," kata Lim.
Bahkan The Myers-Briggs Company, penerbit tes MBTI resmi, mengeluarkan peringatan. Cameron Nott, seorang psikolog dan direktur pelaksana Asia-Pasifik perusahaan, mengatakan perusahaan "sangat senang" tentang popularitas tes di Korea Selatan.
Namun, mereka menambahkan, tidak cocok menggunakannya untuk mencoba dan mengidentifikasi mitra yang kompatibel.
"Sementara berkencan dengan seseorang yang memiliki preferensi kepribadian yang sama dapat memiliki manfaat, kita semua pernah mendengar ungkapan 'opposites attract'. Jadi, mengesampingkan calon pasangan karena memiliki tipe kepribadian MBTI yang berbeda mungkin membuat seseorang kehilangan hubungan yang menyenangkan dengan orang yang luar biasa," kata Nott. (aru)
Baca juga:
Paling Cocok Menikah, inilah Pasangan Pas untuk Perempuan Cancer
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah

4 Zodiak yang Paling Cocok Jadi Pasangan Gemini, Bakal Saling Menghargai

Waspada, Ini 5 Tanda Pasangan Kamu Punya Sifat Patriarki

Pengertian Cuddle dan Manfaatnya dalam Hubungan

Unik, Aplikasi Cari Jodoh Ini Libatkan Peran Orang Tua untuk Memilih
4 Hal Perlu Dilakukan jika Punya Pasangan dengan Bahasa Cinta Act of Service

5 Alasan Tidak Boleh Turunkan Standar Cari Pasangan, Salah Satunya agar Diri Berkembang

Pasangan Ideal untuk Aries: Gemini atau Leo?

7 Perhatian Kecil yang Bikin Hubungan Langgeng

Tips Aman saat Berkencan Online: Panduan Lengkap
