Tersandung Kasus Kriminal, Sepp Blatter Diburu Jaksa Agung Swiss


Sepp Blatter kini tengah dalam penyelidikan oleh perwakilan kejaksaan agung Swiss. (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ruben Sprich)
MerahPutih Sepak Bola - Kejaksaan Swiss telah membuka kasus penyelidikan kriminal terhadap Presiden Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA), Sepp Blatter, atas dugaan mismenejemen, kriminal dan penyalahgunaan. Demikian disampaikan kantor Kejaksaan Agung Swiss, hari Jumat (25/9).
Sejauh ini Blatter memang belum melakukan proses pidana apapun. Namun pada Jumat (25/9) ini, pemerintah Swiss mengumumkan niatnya untuk menyelidiki Blatter.
Seperti dilansir laman The Telegraph, Blatter diinterogasi setelah pertemuan dengan komite eksekutif FIFA di Zurich, dan pihak otoritas melakukan pencarian bukti di markas FIFA.
"Kantor Presiden FIFA telah digeledah untuk pencarian bukti," demikian keterangan kantor Jaksa Agung (OAG), dalam sebuah pernyataan.
Otoritas Amerika Serikat dan Swiss pada bulan Mei mengumumkan mereka menyelidiki dugaan korupsi di tingkat tertinggi dari badan sepakbola dunia, dan olahraga terpopuler. Penyelidikan itu meliputi penyuapan terkait piala dunia tahun 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.
Pria berusia 79 tahun itu memang berada dalam pengawasan pihak berwenang nyaris di sepanjang 2015 ini, setelah FBI menangkap 14 anggota FIFA yang sudah bekerja sejak 1998 silam, akibat kasus pencucian uang pada Mei lalu.
Sementara Michel Platini, mantan bintang sepakbola Prancis yang menjalankan badan sepak bola Eropa, UEFA juga diminta untuk memberikan informasi, kata pernyataan kejaksaan Swiss.
Platini merupakan figur favorit untuk memenangkan pemilihan presiden FIFA sebagai pengganti Blatter yang akan mundur pada bulan Februari.
Pernyataan itu diduga terkait tuduhan pada Blatter mengenai "pembayaran tidak loyal" sebesar dua juta franc Swiss (USD 2.050.000 atau sekitar 30 miliar rupiah) untuk Platini dengan mengorbankan FIFA. Diduga hal itu dilakukan antara bulan Januari 1999 dan Juni 2002.
Menurut OAG, pembayaran tersebut terjadi pada bulan Februari 2011. Namun seorang juru bicara Jaksa Amerika Serikat menolak untuk memberikan tanggapan.
Baca Juga:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Sepp Blatter dan Michel Platini Dibebaskan dari Tuduhan Korupsi FIFA
