Terapkan Kebijakan Countercyclical, Rizal Ramli akan Panggil Dirjen Migas

Menko Kemaritiman Rizal Ramli saat rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa (13/10). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Keuangan - Menko bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli berencana memanggil Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) I Gusti Nyoman Wiratmadja beserta jajarannya minggu depan ke kantornya yang terletak di Thamrin, Jakarta Pusat.
Rizal mengatakan salah satu pembahasannya yaitu, terkait skema bagi hasil produksi (Production Sharing Contractor) antara pemerintah dan kontraktor dalam pengelolaan hulu migas yang rencananya dimasukan ke dalam kebijakan countercyclical.
"Mungkin sekitar seminggu lagi kami akan panggil para dirjen migas dan yang terkait lainnya, untuk membahas soal ini," ujarnya ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta selatan, Kamis (19/11).
"Kalau saya undang menterinya pasti enggak mau dateng, dari dulu saya undang enggak mau datang, enggak penting juga. Karena saya penting dirjen-dirjennya, karena lebih ngerti dirjen-dirjennya daripada menterinya," cetus Mantan Menko Perekonomian era Gus Dur itu.
Sebelumnya SKK Migas mencatat tren penurunan produksi minyak bumi nasional dalam beberapa tahun terakhir. Apabila sebelum 2001 rata-rata lifting minyak bumi 1,4 juta barel per hari, maka dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penyesuaian (APBNP) 2015 hanya dipatok sebesar 825 ribu barel per hari. Bahkan hingga November 2015, realisasi lifting minyak hanya 784 ribu barel per hari.
Rizal meyakini skema pembagian PSC yang akan dimasukkan ke dalam kebijakan countercyclical dapat meningkatkan eksplorasi migas yang diyakini berimplikasi positif terhadap tingkat produksi (lifting), yang selama ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
"Menurut saya, ini momentum yang bisa digabungkan, bagaimana kita bisa memanfaatkan oversupply di dalam peralatan drilling, equipment, pekerjaan tidak ada di seluruh dunia, kita bisa manfaatkan untuk tingkatkan eksplorasi di seluruh dunia," katanya
"Jadi kita manfaatkan momentum excess capacity di dalam drilling, peralatan yang lagi murah di luar negeri agar mereka eksplorasi. Sehingga proven reserve kita bisa naik dalam beberapa tahun akan datang. Nanti kalau harga minyak dunia dan gas naik baru kita naikan kembali," pungkas Rizal. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Aktivis Hingga Pejabat Antar Jenazah Rizal Ramli ke Peristirahatan Terakhir

Ungkapan Duka Para Capres-Cawapres Atas Meninggalnya Rizal Ramli

Jenazah Rizal Ramli Dimakamkan di TPU Jeruk Purut Kamis Siang

Rizal Ramli Meninggal

Rizal Ramli Sebut Jokowi Preteli Demokrasi Indonesia

Rizal Ramli: Demo Buruh Tolak Omnibus Law Bentuk Ekspresi Penderitaan Rakyat
Rizal Ramli Sebut Ada Penyelundupan Undang-Undang dalam Omnibus Law
Rizal Ramli: Pengusutan Kasus BTS karena NasDem Dianggap Oposisi Jokowi

Rizal Ramli Beberkan Solusi Atasi Masalah Utang RI

Rizal Ramli Sebut BLT BBM tidak Cukup untuk Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
