Sains

Temuan Terbaru, Bahan Kimia di Botol Plastik Punya Kaitan dengan Obesitas Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Senin, 04 Maret 2024
Temuan Terbaru, Bahan Kimia di Botol Plastik Punya Kaitan dengan Obesitas Anak

Bahan kimia bisphenol A atau BPA di botol plastik berpengaruh dengan obesitas pada anak-anak. (Foto: Pxels/Mali Maeder)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Hasil studi terbaru mSystems menemukan bahwa bahan kimia bisphenol A atau BPA di botol plastik berpengaruh dengan obesitas pada anak-anak.

Bahan kimia tersebut dapat masuk melalui makanan dan tanah, terakumulasi di jaringan dan organ tubuh saat tertelan. Kemudian bahan itu memengaruhi berat badan dan sel-sel tertentu.

Bahan kimia ini mungkin berperan dalam menghasilkan kelompok bakteri yang berbeda pada anak-anak dengan berat badan normal dibandingkan mereka yang kelebihan berat badan (obesitas).

“Kami menemukan bahwa mikroba usus merespons secara berbeda terhadap paparan BPA tergantung pada BMI (indeks massa tubuh) individu,” kata Margarita Aguilera, ahli mikrobiologi dari Universitas Granada di Spanyol sekaligus salah satu peneliti, seperti dikutip newsweek.com (1/3).

Baca juga:

Bukan Sulap Bukan Sihir, Pakaian Olahraga Ini Terbuat dari Limbah Botol Plastik

Hubungan tersebut menekankan interaksi yang rumit antara mikrobiota usus dan potensi patofisiologi manusia akibat paparan BPA kumulatif.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa paparan BPA dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, termasuk mikrobioma usus. Namun, penelitian tersebut belum melihat hubungan antara mereka yang kelebihan berat badan dan mereka yang tidak.

Untuk mencapai hubungan bahan kimia botol plastik dan obesitas anak, para peneliti Spanyol mempelajari lebih dari 100 anak, separuh laki-laki dan separuh perempuan. Sekira 60 di antaranya kelebihan berat badan.

Feses mereka kemudian diuji sehingga para peneliti dapat mengidentifikasi spesies bakteri tertentu.

Mereka menemukan secara keseluruhan bahwa terdapat lebih banyak kelompok bakteri unik pada anak-anak dengan berat badan normal. Ini menunjukkan bahwa bakteri pada anak-anak tersebut mungkin mampu melawan bahan kimia berbahaya seperti BPA

“Kami ingin meningkatkan kesadaran mengenai risiko kesehatan yang terkait dengan mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh kita, dan yang beredar di lingkungan. Sangat penting bagi individu untuk menyadari kekhawatiran ini," ungkap Aguilera.

Penelitian ini dan kelak penelitian lain mengenai dampak BPA dapat memandu perubahan kebijakan yang dapat mengurangi risiko obesitas pada anak-anak di seluruh dunia.

Para peneliti berharap dapat menyelidiki bagaimana bahan kimia sintetis lainnya mempengaruhi komposisi mikrobioma usus dan bagaimana ini bekerja dalam tubuh. (dru)

Baca juga:

Bukan Sulap Bukan Sihir, Pakaian Olahraga Ini Terbuat dari Limbah Botol Plastik

#Sains #Obesitas #Kesehatan #Air Minum Botol
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan