Teknologi F1 Mercedes di Sepatu Track and Field Terbaru PUMA


PUMA terapkan teknologi F1 dalam sepatu terbaru mereka. (foto: istimewa)
MEREK apparel olahraga global PUMA dan Mercedes AMG Petronas F1 bekerja sama menciptakan spikes track & field tercepat, teringan, dan paling mendorong di jajaran PUMA hingga saat ini. Bersama C, PUMA menerapkan wawasan teknologi dari dunia Formula 1 dan otomotif untuk merancang Evospeed Tokyo Future Faster+ dan Evospeed tokyo Future Nitro Faster+ untuk para atlet mereka, termasuk Karsten Warholm, pelari hurdler asal Norwegia, yang juga pemegang rekor dunia, juara dunia, dan juara Eropa, dan Andre De Grasse, sprinter asal Kanada dan peraih medali perak Olimpiade.
“Untuk membuat spikes terbaik bagi atlet yang sesuai dengan regulasi yang ada, kami menghubungkan insinyur Mercedes AMG Petronas F1 dengan desainer sepatu terbaik kami,” kata CEO PUMA Bjorn Gulden, dalam rilis yang diterima Merahputih.com. Gulden menambahkan, dengan masukan dari para atlet dan pelatih mereka, tim mengembangkan spikes terbaik yang pernah dibuat PUMA.
Pembelajaran dan kemajuan teknologi dari program Faster+ juga diturunkan dan diintegrasikan ke dalam spikes track and field lainnya, seperti untuk atlet lompat tinggi Ukraina Yaroslava Mahuchikh, pelompat galah Swedia Armand 'Mondo' Duplantis, dan sprinter asal Swiss Ajla Del Ponte.
BACA JUGA:
Desainer AS Memukau Paris dengan Rancangan Bertema Black Inventors
“Program Faster+ diadakan untuk menciptakan produk elite untuk atlet elite kami yang dapat membantu mereka lebih unggul dalam olahraga mereka,” ujar Global Director Run/Train PUMA Erin Longin. Ia meyakini kolaborasi bersama Mercedes AMG Petronas telah menciptakan spikes track and field unik yang dipimpin inovasi. Hal itu akan akan membantu atlet PUMA berlari lebih cepat, melompat lebih jauh, dan melambung lebih tinggi.
“Kolaborasi dengan PUMA ini merupakan penyelarasan alami spike track yang diperlukan untuk berlari lebih cepat, dan mobil balap harus melaju cepat,” kata CEO Mercedes AMG Petronas Motorsport Formula One Team Toto Wolff.

Proses merancang mobil balap yang hebat dan spike track yang sempurna memiliki persamaan. Itu bergantung pada teknologi dan memberikan performa yang tinggi ke dalam suatu produk. Keduanya telah memanfaatkan pengalaman dan keahlian dalam serat karbon untuk desainnya. Selama proses tersebut, kedua belah pihak belajar bahwa membuat spike track yang inovatif melibatkan kerumitan yang sama seperti mobil Formula Satu. "Hal itu merupakan tantangan yang menarik untuk dihadapi bersama. Bekerja sama dengan mitra tepercaya seperti PUMA, saya percaya FASTER+ spike track and field ini hanyalah awal dari kolaborasi antarkedua perusahaan dalam hal inovasi,” tutur Wolff.
Evospeed Tokyo Future Faster+ dirancang bersama dengan pemegang rekor dunia 400 m lari halang rintang Karsten Warholm dan pelatihnya. Bagian atas spike diresapi dengan benang serat karbon dan solnya memiliki pelat karbon yang diciptakan Mercedes AMG Petronas. Pelat itu dibuat dengan pin titanium permanen dengan berat 135 gram.
“Yang penting bagi saya ialah saya banyak berlari dengan kaki depan saya,” kata Warholm. Pelat serat karbon mendorong ke arah yang benar, sehingga saat mendarat pelat menekuk dengan cara yang benar dan mengembalikan energi. Pada saat berlari, kami memiliki waktu kontak yang sangat singkat dengan tanah, hanya 1 detik. Penting sekali pelat bereaksi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, saya ingin karbonnya cukup kaku sehingga saya mendapatkan dorongan kembali sebelum saya meninggalkan tanah. Itu membantu saya berlari lebih cepat," jelasnya.
Untuk menjawab kebutuhan sprinter jarak 100 m dan 200 m asal Kanada Andre De Grasse, Evospeed tokyo Future Nitro Faster+ menyertakan Nitro Foam milik PUMA ditambah dengan pelat karbon teknologi Mercedes AMG Petronas untuk rebound tambahan dengan berat 199 gram.

“Saya percaya kolaborasi antara PUMA dan Mercedes AMG Petronas F1 akan berjalan dengan sangat baik. Sangat keren bahwa saya benar-benar memiliki serat karbon di spikes saya yang juga masuk ke mobil F1 tempat Lewis Hamilton membalap," kata De Grasse.
Ia menyebut pelat pada bagian spike track itu luar biasa karena bisa membuatnya turun dengan cepat mungkin. Pelat itu juga memiliki propulsi yang dapat mendorong ke depan pada awal balapan dan mampu memiliki rebound dan turun dari tanah secepat mungkin. "Semua itu membuat spikes ini sempurna untuk ajang balap 100 m saya," tegasnya.
"Kolaborasi ini menggabungkan apa yang diketahui PUMA tentang cara membuat sepatu yang nyaman dan pas di kaki. Ini menggabungkan apa yang diketahui Mercedes tentang serat karbon pada mobil Formula 1 mereka dan menggabungkan apa yang saya dan pelatih saya ketahui tentang berlari dan biomekanik untuk berlari. Ini memberi saya semua alat yang saya butuhkan untuk menjadi versi terbaik dari
diri saya," kata Warholm.
Faster+ merupakan bagian dari kampanye PUMA ‘Only See Great’ yang diluncurkan pada musim semi 2021. Kampanye itu bertujuan menyampaikan semangat optimisme, harapan, dan kepercayaan diri setelah tahun yang sulit dan menjelang momen-momen olahraga besar.(Avia)
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
