Desainer AS Memukau Paris dengan Rancangan Bertema Black Inventors


Peragaan busana 'Wat U Iz' dengan selipan humor. (Foto: Manila Bulletin)
PENDIRI dan direktur kreatif Pyer Moss Kerby Jean-Raymond menjadi desainer kulit hitam Amerika pertama yang tampil di Paris Haute Couture Week dalam peragaan busana berjudul Wat U Iz.
Dalam acara yang berlangsung di luar mansion Villa Lewaro yang bersejarah di Irvington, New York ini, sang desainer menampilkan para model di atas panggung biru cerah dalam balutan busana spektakuler yang terinspirasi dari benda sehari-hari yang dibuat para black inventors.
Baca Juga:
Penampilan Eksentrik 'Cruella' Bisa Jadi Inspirasi Gaya Berpakaian

Koleksi yang terinspirasi dari para penemu berkulit hitam ini terdiri dari pakaian seni tinggi dan dibuat dengan cermat berdasarkan barang-barang yang dapat dikenali, termasuk sepeda, lampu lalu lintas, papan catur, tangga darurat, Super Soaker, kulkas, dan pel.
Mantan ketua Partai Black Panther Elaine Brown berbicara sebelum pertunjukan, yang juga menampilkan penampilan dari rapper Brooklyn 22Gz dan string orkestra secara langsung.
Pemilihan lokasi peragaan busana juga memiliki cerita. Mansion bergaya Italia dengan 34 kamar yang indah ini pernah menjadi rumah bagi pengusaha dan aktivis kulit hitam Madam C.J. Walker, yang dianggap sebagai wiraswasta perempuan jutawan pertama di Amerika. Lahir dari orangtua yang sebelumnya menjadi budak, Walker membangun bisnis kecantikan dari satu produk perawatan rambut untuk perempuan kulit hitam.
Peragaan busana Wat U Iz adalah pelajaran sejarah yang disemat dengan humor Pop Art, dari siluet stoples kacang dan ponsel hingga rangkaian rol rambut yang ditata seperti wig abad ke-18. Itu juga menunjukkan kecerdikan orang kulit hitam, sesuatu yang "tidak pernah kekurangan," kata Jean-Raymond dalam sebuah wawancara video setelah pertunjukan yang diberitakan cnn.com (13/7).
Baca Juga:

Kerby Jean-Raymond mengulik ide tentang fesyen Amerika dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Namun, seringkali di antara komunitas sendiri, kami sering mencaci dan meremehkan orang yang menghasilkan uang di bidang mereka masing-masing," tambahnya.
"Hal itu terjadi sedemikian rupa sehingga kami telah belajar untuk meremehkan pekerjaan kami dan meremehkan waktu kami. Saya mencoba membalik narasi itu, karena saya mengerti bahwa narasi itu adalah jebakan," Jean-Raymond menambahkan.
Sejak Pyer Moss menjadi andalan pekan mode pada tahun 2015, koleksi pakaian laki-laki dan perempuan apik label tersebut yang memadukan street style dan high fashion, telah dikenakan oleh tokoh-tokoh terkenal dari Colin Kaepernick dan Zendaya hingga Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Berbicara tentang penampilan bersejarahnya pada jadwal Paris Haute Couture Week, Jean-Raymond mengatakan dia tidak menganggap enteng tanggung jawab, "Saya ingin menggunakan panggung untuk berbagi dengan orang kulit hitam Amerika lain yang menginspirasi saya, dan orang kulit hitam yang menginspirasi saya. Jadi saya memilih untuk menjadikan koleksi ini sebagai sorotan utama, dengan cara, dari banyak hal yang telah kami sumbangkan untuk masyarakat secara luas.”
Kemakmuran Orang Kulit Hitam

Untuk pertunjukan terbarunya ini, Jean-Raymond harus mendefinisikan apa arti couture bagi Pyer Moss, label yang mengandalkan penjualan langsung ke konsumen untuk 70 persen bisnisnya.
"Sering kali ketika kami melakukan runway, kami terus-menerus memadukan ide-ide yang sangat konseptual ini dengan komersial -- dengan apa yang akan dipikirkan konsumen. Siapa yang akan membeli ini? Tapi ... ini seperti, 'Ayo lakukan apa saja yang kita mau'," ujarnya.
Jean-Raymond dan timnya mendasarkan koleksi kali ini pada penelitian ke dalam arsip penemuan Perpustakaan Kongres AS. Menghadapi daftar black inventors itu membuatnya marasa penuh syukur, katanya. "Saya benar-benar terkejut. Saya bangga menjadi sangat berpengetahuan tentang sejarah kulit hitam. Dan banyak hal yang saya tidak memiliki pengetahuan (sebelumnya)," dia menambahkan.
Pyer Moss bekerja dengan para pengerajin untuk menghidupkan objek, dan setiap tampilan dibuat dengan tangan. Beberapa, seperti triko lengan panjang putih yang dilengkapi dengan stang sepeda, membutuhkan waktu seminggu untuk membuatnya.
Lainnya, seperti gaun yang terinspirasi oleh pengeriting rambut dan tutup botol, membutuhkan waktu berbulan-bulan. Musim gugur ini, label tersebut berencana untuk mengadakan pameran tentang koleksi di real Madam C.J. Walker bersama dengan Nicola Vassell, yang tahun ini membuka galeri pertama milik orang kulit hitam di lingkungan Chelsea New York.
"Saya percaya bahwa kekayaan kulit hitam itu penting, dan saya ingin memamerkannya," tutup Jean-Raymond. (aru)
Baca Juga:
BTS Hadir Sebagai House Ambassador dalam Fashion Show Louis Vuitton
Bagikan
Berita Terkait
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’
