Tekan Produk Impor, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Perkuat UMKM Dalam Negeri

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (ANTARA/HO-Humas DPD)
MerahPutih.com - Ketua DPD RI, LaNyalla Mattalitti, meminta pemerintah memperkuat Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dalam negeri agar memiliki daya saing. Menurutnya, hal itu dibutuhkan untuk menekan produk impor yang banyak dijual pada platform e-commerce.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi e-commerce sepanjang 2020 mencapai Rp 253 triliun dan diperkirakan bisa mencapai Rp 337 triliun pada 2021. Sayangnya, 90 persen lebih produk yang dijual di e-commerce Indonesia adalah produk impor.
Baca Juga:
Peringatan Hari Santri, Gibran Kenakan Sarung di Balai Kota
"Platform e-commerce itu seakan dikuasai oleh produk impor. Maka, saya menilai penting untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan UMKM kita agar berdaya saing yang akhirnya berdampak positif terhadap perekonomian nasional," kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerja ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (23/10).
Senator asal Jawa Timur itu menilai, angka yang sangat besar itu perlu diimbangi dengan pertumbuhan produk-produk kebutuhan konsumen dengan harga yang kompetitif dan kualitas barang yang baik.
"Karena bagaimanapun, konsumen akan mencari barang yang murah. Untuk itu, UMKM kita harus mampu menyediakan berbagai kebutuhan tersebut," tutur dia.
Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Jawa Timur melihat, UMKM di luar negeri seperti Tiongkok lebih siap dalam memasuki ekosistem ekonomi digital yang sudah merambah pasar global.
"Ini merupakan tantangan yang besar. UMKM di Indonesia harus memiliki kesadaran dan terus-menerus diberikan edukasi dan peningkatan kapasitas dalam produksi, baik SDM maupun kualitas produk," tegas LaNyalla.

Menurutnya, salah satu kelemahan pelaku UMKM dalam negeri masih banyak yang belum memahami digital knowledge dan skill. Meskipun pelaku UMKM milenial telah ada yang merambah pasar internasional melalui kanal media sosial seperti Instagram dan Facebook, namun persentase mereka masih kecil dibanding dengan UMKM konvensional.
"Pelaku UMKM perlu dibekali dengan pemahaman keuangan secara profesional, akses pembiayaan serta pengelolaan yang profesional untuk merambah pasar ekspor," papar LaNyalla.
Langkah strategis ini berhasil dilakukan oleh Koperasi Produsen Angudi Logam Abadi, Tulungagung, Jawa Timur, yang berhasil meluncurkan produk Cangkul Merah Putih berstandar SNI melalui dukungan pembiayaan BRI dan pasokan bahan baku dari KS.
Baca Juga:
Jokowi Dorong Lebih Banyak Wirausahawan dari Kalangan Santri
Produksi ini merupakan program lokalisasi kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Perindustrian, LPDB-KUMKM dan BUMN untuk menekan impor cangkul.
"Pemerintah perlu melakukan langkah yang serius melalui kebijakan yang strategis untuk mendorong UMKM memproduksi berbagai kebutuhan dalam negeri. Sebab, pelaku UMKM tidak dapat berjalan sendiri. Jika tidak begitu, maka UMKM kita di dalam pasar e-commerce akan terus tergerus oleh produk luar negeri," kata LaNyalla. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Prabowo Mau Sikat ‘Orang Kuat’ di Balik Tambang Ilegal, DPD RI Beri Dukungan

PPATK Diingatkan Jangan Asal Blokir Rekening, Harus Punya Pijakan dan Hukum Jelas

Sidang Paripurna DPD Laporkan Hasil Temuan di Daerah saat Masa Reses

Pertemuan Bilateral DPD RI dengan Senat Spanyol Javier Maroto Aranzabal di Jakarta

Pelantikan Sekjen DPD Mohammad Iqbal Dinilai Rentan Konflik Kepentingan

Formappi Tegaskan Pelantikan Sekjen DPD Bertentangan dengan UU

Jadi Sekjen DPD, Berapa Harta Kekayaan Irjen Pol Mohammad Iqbal?

Pesan Ketua DPD ke Eks Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal Yang Jadi Sekjen DPD RI

Irjen Pol Mohammad Iqbal Resmi Dilantik Menjadi Sekjen DPD RI

Gelombang PHK di Sejumlah Media, DPD sebut Tanda Demokrasi Indonesia Dalam Bahaya
