Masih Marah, Taylor Swift Tolak Shamrock Holdings


Ia merasa Braun akan mengambil keuntungan dari kerja kerasnya. (Foto: The New York Post)
SETELAH kabar katalog musiknya dijual Scooter Braun tanpa sepengetahuannya, Taylor Swift masih menyimpan amarah. Kali ini, Swift menolak kerja sama dengan perusahaan dana investasi, Shamrock Holdings. Swift masih geram atas perbuatan Braun karena merasa dirugikan atas penjualan master rekaman dari enam album pertamanya.
Menurut catatan yang diunggah media sosial oleh Swift, ia diberi kesempatan untuk menjadi partner dengan Shamrock. Menurut seseorang yang mengetahui penawaran tersebut, Swift dapat menginvestasikan uang untuk pembelian tersebut dan menjadi mitra ekuitas.
Akan tetapi, Swift menolak tawaran itu karena berpikir Braun akan terus mendapat keuntungan dari pekerjaannya.
Baca juga:
'Folklore' Milik Taylor Swift Capai Penjualan Dua Juta Keping

“Segera setelah kami memulai komunikasi dengan Shamrock, aku mengetahui bahwa di bawah istilah mereka, Scooter Braun akan terus mendapatkan keuntungan dari katalog musik lama saya selama bertahun-tahun,” ujar Swfit seperti dilansir New York Post.
Faktanya, salah satu isi poin kesepakatan ialah label Scooter Braun, Ithaca Holdings, akan menerima pembayaran di masa mendatang jika katalog Swift mencapai target keuangan tertentu.
Itu merupakan perbuatan kedua Braun yang membuat Swift geram. Musim panas lalu, Braun membuat kesepakatan sekitar US$300 juta (Rp4,2 triliun) sampai US$350 juta (Rp4,9 triliun) untuk membeli Big Machine Label Group, label Nashville yang menandatangani kontrak saat Swift masih remaja.
Hal itu menyebabkan sebuah pertikaian saat Swift menyebut kesepakatan itu sebagai skenario terburuk. Swift mengungkapkan perasaannya kepada para penggemar di media sosial tentang permasalahannya dengan Braun dan Carlyle Group.
Baca juga:
In isolation my imagination has run wild and this album is the result. I’ve told these stories to the best of my ability with all the love, wonder, and whimsy they deserve. Now it’s up to you to pass them down. folklore is out now: https://t.co/xdcEDfithq
— Taylor Swift (@taylorswift13) July 24, 2020
????: Beth Garrabrant pic.twitter.com/vSDo9Se0fp
Swift juga mengindikasikan bahwa ia berencana untuk merekam ulang versi baru dari musik lamanya. Dengan begitu, akan ada potensi penurunan nilai aset aslinya.
Ia juga berusaha melakukan negosiasi dengan Braun untuk membeli karyanya secara langsung. Namun, hal itu dilakukan secara rahasia yang artinya Swift tidak bisa memeriksa katalog Big Machine.
Shamrock membayar lebih dari US$300 juta untuk katalog Swift, menurut seseorang yang diberi penjelasan tentang kesepakatan itu. Itu berarti Braun dan pendukungnya, termasuk Carlyle, akan mempertahankan sisa Big Machine yang juga menanungi Sheryl Crow, Florida Georgia Line, Lady A, dan Tim McGraw. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
G-DRAGON Bawa Konsep 'Übermensch' ke Panggung Konser Amerika Utara, Undang para Pahlawan Tersembunyi

G-DRAGON kembali ke Amerika Utara, Gelar Konser ‘Übermensch’ setelah 8 Tahun

Sheila on 7 Pernah Bikin Lagu Berbahasa Inggris Berjudul 'Just For My Mom', ini Liriknya

Lirik lagu 'Kita ke Sana' dari Hindia: Perjalanan Emosional Menuju Harapan

Lirik Lagu 'Backwards' dari Materi Terbaru Rachael Yamagata

Lirik Lagu 'Rich Man' dari Aespa

Lirik Lagu 'Berlalu' dari The FLY yang kembali Viral

Lirik Lagu 'Man I Need' dari Olivia Dean

Lirik Lagu 'Judi', Sebuah Kritik Sosial Rhoma Irama lewat Musik Dangdut

Lirik Lagu “INSIDE OUT” dari DAY6, Kembali dengan Kisah Cinta Penuh Kerentanan
