Tato Temporer Terbitkan Kekhawatiran di Kalangan Seniman


Budaya seni tubuh permanen yang mulai sirna akibat tato temporer.(foto: pexels_kevin bidwell)
DUNIA tato diguncang tinta temporer. Teknik baru ini menimbulkan daya tarik yang lebih sampai menantang budaya seni tubuh permanen. Perusahaan rintisan seperti Inkbox dan Ephemeral, yang didukung investasi yang besar dan didorong ketenaran TikTok, membentuk kembali wajah industri ini. Hal itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan seniman tato independen.
Seperti dilansir i-D Vice, selama berabad-abad tato melambangkan perjanjian suci antara seniman dan klien, mengukir desain permanen yang memiliki makna pribadi. Namun, lonjakan tato temporer mengancam ikatan itu dan berpotensi mengubah dinamika dalam komunitas tato.
BACA JUGA:
Inkbox dan Ephemeral memimpin revolusi tato temporer ini. Pendanaan baru-baru ini didapat Ephemeral mencapai USD 20 juta (Rp 308 miliar). Kucuran dana besar itu dipicu ketenaran mereka di TikTok. Di saat bersamaan, kehadiran kdua usaha tersebut di industri tato telah membawa kejutan.

Sementara itu, kolaborasi Inkbox dengan nama-nama terkenal seperti Vans Warped Tour dan BTS berkontribusi untuk investasi mereka sebesar USD 17 juta (Rp 215 miliar). Dana sebesar itu digunakan untuk penelitian dan ekspansi.
Seiring dengan semakin populernya tato temporer ini, timbul kekhawatiran di kalangan seniman tato. Jessa Cabral, seorang seniman tato tempel dan tusuk berpengalaman, mengungkapkan kekhawatirannya. "Industri ini tidak seimbang, sekali lagi. Korporatisasi ini menambah rintangan lain bagi para seniman tato yang bercita-cita tinggi," katanya.
BACA JUGA:
Seniman independen seperti Cabral menghadapi tantangan finansial untuk memasuki industri ini, tidak seperti entitas yang didukung perusahaan yang menawarkan keamanan kerja dan gaji. Ali Mehraban, seorang seniman tato yang berbasis di San Diego, juga menyoroti perjuangan untuk identitas yang terpinggirkan dalam tato tradisional. Ia menekankan pentingnya studio independen.
Tato temporer mempromosikan kemudahan yang mampu memenuhi batasan-batasan agama. Seperti dilansir Brave in Bloom, beberapa waktu yang lalu, penggunaan tato temporer merupakan salah satu jalan untuk dapat mengurangi dampak lingkungan. Hal itu mengingat banyak seniman yang memilih untuk menggunakan bahan alami dan berkelanjutan seperti henna, jagua, dan tinta berbasis nabati. Namun, para seniman khawatir tentang pemasaran dan pelemahan budaya tato. Cabral mempertanyakan maksud di balik harga selangit untuk tato temporer. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang motif perusahaan yang membentuk kembali filosofi latar belakang dari makna tato yang sebenarnya.

Saat ini, dunia tato bergulat dengan pertimbangan etika di tengah maraknya penggunaan tinta temporer. Terlepas dari efektivitas yang ditawarkan tato temporer, ada kekhawatiran tentang arah industri ini dan potensi penyimpangan dari budaya tato. Hal itu tentu membawa dampak pada keaslian budaya tato. Inilah yang masih menjadi bahan perdebatan di antara para seniman.(nda)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

Warga Manfaatkan Layanan Hapus Tato Gratis saat Bulan Suci Ramadan 1446 H di Jakarta

Baznas Jakarta Targetkan Hapus Tato 700 Orang Selama Ramadan

Resmi Bertunangan, Tom Holland dan Zendaya Bikin Tato Inisial Nama

Cinta Mati, Pacar Liam Payne Bikin Tato Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Hotel hingga Gym di Korea Selatan Terapkan Kebijakan 'No Tattoo Zone', Diskriminasi Pemiliki Tato?

Langkah Jitu Tutupi Tato dengan Makeup

92 Orang Hapus Tato di Jakarta Pusat

Peserta Hapus Tato di Jakarta Saat Ramadan Ditargetkan 600 Orang

Ada Layanan Hapus Tato Gratis Selama Ramadan, ini Syaratnya
