Tantangan BIN ke Depan Semakin Rumit

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Jumat, 03 Juli 2015
Tantangan BIN ke Depan Semakin Rumit

Sidang paripurna DPR RI Jumat (3/7) merestui Pencalonan Letjen TNI (Purn) sebagai Kepal BIN dan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI (Antara Foto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Pencalonan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) berjalan dengan mulus. Usai lolos dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and propers test) di Komisi I, bekas Pangdam Jaya era Orde Baru tersebut juga didukung penuh oleh seluruh anggota DPR RI.

Dalam sidang paripurna DPR RI pada masa Sidang ke IV Jumat (3/7), Bang Yos didukung penuh oleh anggota DPR RI. Pada tanggal 1 Agustus 2015 mendatang Bang Yos sesuai jadwal akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo.

Lantas apakah tantangan yang dihadapi Bang Yos?

Bekas Gubernur DKI Jakarta di Lima era Presiden RI menjelaskan salah satu tantangan utama dan terberat yang harus dihadapi olehnya adalah menjaga situasi pilkada agar tetap aman. Pada akhir tahun 2015 mendatang ada 269 daerah di seluruh Indonesia yang siap melaksanakan pilkada serentak.

Sutiyoso sendiri melihat pelaksanaan pilkada serentak harus berjalan dengan aman dan damai. Namun demikian potensi terjadinya letupan dan kerusuhan harus segera diantisipasi dan dideteksi sedini mungkin. Ia mencontohkan jika 10 persen daerah yang sedang melaksanakan pilkada serentak terjadi kerusuhan maka dampaknya akan sangat kacau.

"Saya tegaskan maka itu tidak boleh terjadi," katanya di komplek Parlemen.

Mantan Ketua Umum DPN Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menambahkan untuk mengantisipasi hal tersebut dirinya akan melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang dinilai rentan terjadinya tindak kekerasan. Ia juga mengusulkan untuk mengamankan pilkada serentak dibutuhkan personel tambahan.

"Satu kabupaten kira-kira 5 sampai 6 orang," demikian Bang Yos.

Selain itu Bang Yos juga menambahkan persoalan lain yang dinilai penting dan menjadi isu krusial saat ini adalah persoalan ancaman gerakan radikalisme, kemudian persoalan ekonomi.

Bang Yos menjelaskan persoalan ekonomi dinilai menjadi persoalan paling serius yang dihadapi bangsa Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, kemudian persiapan Indonesia dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA).

"Ancaman paling nyata yang kita hadapi adalah gejolak ekonomi. Kenapa? sebab nilia tukar rupiah terus menurun," kata pria yang akrab disapa Bang Yos disela-sela acara Buka Puasa bersama Relawan Jokowi dengan dirinya di Jakarta Pusat, Rabu malam (25/6).

Masih kata Bang Yos persoalan lain yang dinilai penting adalah perkembangan informasi yang demikian cepat berkembang juga harus diwaspadai. Sebab di era modern perang tidak serta merta mengandalkan kemampuan prajurit dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) semata, melainkan juga ada perang informasi yang kerap terjadi secara terbuka.

"Kita juga akan cek apakah para personel di BIN punya kapasitas dan perlengkapan dalam hal ini. Apakah mereka sudah siap dengan tantangan dan dinamika perubahan zaman. Ini yang akan kita cek," sambung Bang Yos.

Khusus untuk keamanan kepala pemerintahan dan jajaran menteri, Bang Yos tidak ingin insiden penyadapan yang terjadi di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjadi di era Presiden Joko Widodo.

"Inilah kedepan yang akan kita protect (lindungi_red)," tandas Bang Yos.

Untuk diketahui dalam sidang paripurna pada Jumat (3/7),DPR RI juga menyetujui penuh keputusan Komisi I DPR RI yang meloloskan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sebagai Panglima TNI. Alumnus Akabri tahun 1982 tersebut akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Agustus mendatang. (bhd)

BACA JUGA:

Ramai-ramai Dukung Bang Yos Jadi Kepala BIN

Sutiyoso Keluhkan Anggaran BIN

Ungkap Cara Sutiyoso Hadapi Separatis, DPR Soroti Papua dan Aceh

Sutiyoso Disebut Ingin Tambah Ribuan Intelijen

#Jenderal Gatot Nurmantyo #Panglima TNI #Bang Yos #Sutiyoso #Badan Intelijen Negara (BIN)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum
Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam demokrasi, namun tidak boleh dimanfaatkan untuk merusak persatuan dan ketertiban umum.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum
Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung
Langkah penegakan hukum akan dilakukan secara terukur untuk memastikan ketertiban kembali terjaga. Di mana, semua ini demi kepentingan masyarakat luas dan menjaga stabilitas nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung
Indonesia
414 Perwira Digeser, Kapuspen TNI Diganti Dari Mayjen Kristomei Sianturi ke Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah
Rotasi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1102/VIII/2025 tertanggal 15 Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
414 Perwira Digeser, Kapuspen TNI Diganti Dari Mayjen Kristomei Sianturi ke Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah
Indonesia
Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah
Penunjukan itu Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa itu berdasarkan Kep/1102/VIII/2025 tentng pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah
Indonesia
Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang
Prabowo mengingatkan bahwa TNI adalah tentara rakyat yang siap mati demi membela bangsa dan negara
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang
Indonesia
Prabowo tiba di Batujajar untuk Lantik Wakil Panglima TNI HIngga Resmikan Enam Kodam Baru
Presiden Prabowo juga melantik para pejabat strategis di lingkungan Kementerian Pertahanan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Prabowo tiba di Batujajar untuk Lantik Wakil Panglima TNI HIngga Resmikan Enam Kodam Baru
Indonesia
Ada 6 Kodam Baru Bakal Disahkan Saat Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, Satu di Papua
Acara akan menunjukkan kesiapan tempur serta modernisasi kekuatan pertahanan nasional dihadapan Presiden RI Prabowo Subianto selaku inspektur upacara.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 Agustus 2025
Ada 6 Kodam Baru Bakal Disahkan Saat Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer, Satu di Papua
Indonesia
Wakil Panglima TNI Hadapi Tugas Berat dan Banyak Tantangan, Pengamat Minta Kualitasnya Harus ‘Setara’ Panglima
Sosok Wakil Panglima TNI sebaiknya tetap mengikuti prasyarat pengisian Panglima TNI seperti yang diatur dalam Pasal 13 ayat 4 UU TNI.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Wakil Panglima TNI Hadapi Tugas Berat dan Banyak Tantangan, Pengamat Minta Kualitasnya Harus ‘Setara’ Panglima
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo
Sebuah unggahan video menyebut aparat TNI dan Polri tengah bersiaga penuh terkait ancaman kudeta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: BIN Umumkan Terjadi Darurat Militer karena Ada Upaya Oposisi Mengudeta Prabowo
Indonesia
Panglima TNI Rotasi Perwira TNI, Pangdam Diponegoro Deddy Suryadi Jadi Pangdam Jaya
Deddy mengganti posisi Mayjen TNI Rafael Granada Baay yang sebelumnya menjabat sebagai Pangdam Jaya. Rafael ditempatkan dalam posisi baru sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN)
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Panglima TNI Rotasi Perwira TNI, Pangdam Diponegoro Deddy Suryadi Jadi Pangdam Jaya
Bagikan