Tanggapan Demokrat Soal Calon Tunggal Panglima TNI yang Diajukan Jokowi


Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) didampingi KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri). (ANTARA FOTO)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, buka suara menanggapi keputusan Presiden Joko Widodo yang resmi mengajukan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.
"Yang jelas, semua Kepala Staf yang ditunjuk mungkin yang terbaik dari semua," ujar Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/12).
Syarif enggan berkomentar lebih jauh, apakah penunjukan dari matra Angkatan Udara ada kaitannya dengan narasi poros maritim yang digaungkan Presiden Jokowi. Dia hanya menegaskan, pengajuan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden.
"Ya itu hak prerogatifnya presiden dong," tegas Syarif.
Meski demikian, mantan Menteri Kooperasi dan Usaha Kecil Menengah ini berharap, Marsekal Hadi Tjahjanto bisa menjaga netralitas TNI. Mengingat Pilkada serentak 2018 dan Pemilu legislatif dan Presiden bakal dilangsungkan dalam waktu dekat.
"Oh iya, itu kan sudah komitmen dari TNI. Bahwa TNI itu harus profesional, netral, independen. Pasti harus tetap dijaga," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.
Surat pengajuan tersebut diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Senin (4/12) pagi. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri

Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta

Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
