Tamasya Al Maidah Bentuk Teror dan Intimidasi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 16 April 2017
Tamasya Al Maidah Bentuk Teror dan Intimidasi

Warga saat pencoblosan Pilgub DKI 2017 putara pertama di TPS 4 Gambir, Jakarta Pusat. (MP/Dery Ridwansah)

Ukuran:
14
Audio:

Ketua Setara Institute Hendardi mengecam keras aksi pengawalan pencoblosan dan perhitungan suara aaat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua bertajuk 'Tamasya Al Maidah'.

"Tamasya Al Maidah dalam bentuk pengerahan massa ke TPS di seluruh DKI Jakarta adalah teror dan intimidasi politik yang akan mempengaruhi pilihan warga yang bebas, jujur, dan adil," ujar Hendardi dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (15/4).

Hendardi mengaku, adanya partisipasi pengawasan atas pelaksanaaan pilkada dijamin oleh masyarakat telah diatur dalam UU. Namun, dalam konteks politik DKI Jakarta, Tamasya Al Maidah dikhawatirkan akan bermakna lain. Sudah saatnya aksi-aksi penebaran kebencian dan intimidasi dihentikan.

"19 April adalah waktu bagi warga DKI menjadi wasit atas kontestasi politik lima tahunan itu," kata Hendardi.

Tamasya Al Maidah, kata dia, merupakan bentuk kampanye dan pemaksaan terbuka atas pilihan warga dalam pilkada. Tamasya Al-Maidah dipastikan berimplikasi pada ketakutan warga atas dampak pilihannya dalam pilkada.

Jika benar terjadi, Tamasya Al Maidah masuk kategori pelanggaran serius yang terstruktur, sistematis dan massif, yang akan merusak integritas pilkada.

"Walaupun tidak secara terbuka tamasya itu dilakukan oleh pasangan calon tertentu, tetapi nalar publik telah mengaitkannya bahwa tamasya itu sebagai ajakan dan dorongan melarang pasangan yang dianggap menodai Al Maidah," jelas Hendardi.

Karena itu, Polri dan Bawaslu tidak bisa berdiam diri. "Pengerahan massa itu harus dicegah karena merupakan pelanggaran pilkada dan tindak pidana pemilu," tutup Hendardi. (Ayp)

Baca juga artikel lain mengenai Tamasya Al Maidah di: Tamasya Al Maidah Dituding Upaya Penggiringan SARA

#Tamasya Al Maidah #Ketua SETARA Institute Hendardi #Pilgub DKI 2017
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1
Banyak Tokoh nasional yang mempuni hingga layak dipertimbangkan sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Wisnu Cipto - Sabtu, 09 Maret 2024
PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1
Indonesia
SETARA Institute Sesalkan Langkah TNI Intervensi Penegakam Hukum di Polrestabes Medan
Ia menilai aksi yang dilakukan Mayor TNI Dedi Hasibuan dan kawan-kawan ebagai upaya untuk mengintervensi peramasalahan hukum terhadap warga sipil yang dibela anggota TNI.
Andika Pratama - Senin, 07 Agustus 2023
SETARA Institute Sesalkan Langkah TNI Intervensi Penegakam Hukum di Polrestabes Medan
Indonesia
Ridwan Kamil Pertimbangkan Opsi Maju di Pilgub DKI atau Jabar di 2024
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menuturkan dirinya membidik peluang di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jabar atau DKI Jakarta Tahun 2024, dua peristiwa politik tersebut merupakan peluang yang paling rasional bagi dirinya untuk bisa berlaga kembali di kancah politik dalam kurun waktu dekat ini.
Mula Akmal - Kamis, 25 Mei 2023
Ridwan Kamil Pertimbangkan Opsi Maju di Pilgub DKI atau Jabar di 2024
Indonesia
Golkar Ucap Terima Kasih pada PSI Terkait 2 Kadernya Didukung Jadi Cagub DKI
Golkar DKI Jakarta menyampaikan terima kasih kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah merilis dua kadernya masuk dalam Rembuk Rakyat untuk menentukan calon gubernur (cagub) DKI pada Pilkada 2024 mendatang.
Mula Akmal - Minggu, 21 Mei 2023
Golkar Ucap Terima Kasih pada PSI Terkait 2 Kadernya Didukung Jadi Cagub DKI
Bagikan