Taliban Serang Pos Militer, 18 Tentara Afghanistan Tewas
Pasukan keamanan berjaga dekat akademi militer Masrhal Fahim setelah terjadinya serangkaian serangan bom di Kabul, Afghanistan (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail)
MerahPutih.Com - Serangan mematikan kembali dilancarkan pejuang Taliban terhadap pasukan pemerintah di Afghanistan.
Berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Afghanistan, Sabtu (23/2) milisi Taliban menyerang sebuah pos militer sehingga menewaskan 18 tentara Afghanistan. Selain itu, di Kabul, terjadi bom bunuh diri yang memakan korban meninggal satu orang serta melukai enam orang lainnya.
Kekerasan meningkat di Afghanistan sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan strategi yang lebih agresif pada bulan Agustus dengan pasukan pimpinannya yang melakukan lebih banyak serangan udara.
Taliban menanngapi hal tersebut dengan pengeboman, penyergapan dan penggerebekan.
Militan menyerang sebuah pos militer pemerintah pada hari Jumat di provinsi Farah, Afghanistan Barat, kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan.
"Sejumlah besar Taliban menyerang sebuah pos terdepan tentara dan kami kehilangan 18 tentara dan dua lainnya terluka," kata juru bicara tersebut, Dawlat Waziri.
Waziri sebagaimana dilansir Antara dari Reuters mengatakan bahwa ia tidak memiliki rincian serangan lebih lanjut. Taliban mengaku bertanggung jawab dan mengatakan dua pejuang mereka terbunuh.
Bom di Kabul pada hari Sabtu adalah yang terbaru dalam serentetan serangan di kota di mana ratusan orang telah terbunuh dan terluka.
Ibukota dalam siaga tinggi sejak seorang pembom bunuh diri Taliban meledakkan ambulans berisi bahan peledak di sebuah jalan yang sibuk pada 27 Januari, menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai setidaknya 235 orang.
Seminggu sebelumnya, militan membunuh lebih dari 20 orang termasuk empat orang warga negara AS dalam sebuah serangan di salah satu hotel ternama di kota tersebut. Taliban juga mengklaim serangan itu.
Pada hari Sabtu, seorang pembom meledakkan dirinya di sebuah jalan di dekat markas besar misi pimpinan NATO Afghanistan. Identitas korban tidak diketahui, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Danish.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui sebuah pesan di kantor berita mereka, Amaq.
ISIS yang berafiliasi di Afghanistan pertama kali muncul di dekat perbatasan dengan Pakistan pada tahun 2015, mereka semakin aktif dan telah mengklaim beberapa serangan baru-baru ini.
Pemerintah resmi yang didukung Barat berada di bawah tekanan publik untuk menyisihkan persaingan dan meningkatkan keamanan.
Presiden Ashaf Ghani telah menyetujui sebuah rencana keamanan baru untuk Kabul namun tidak jelas langkah apa yang bisa diambil di kota berpenduduk lima juta orang tersebut, yang telah memiliki banyak pos pemeriksaan dan pembatasan kendaraan.
Juga pada hari Sabtu, setidaknya satu warga sipil terbunuh dan delapan lainnya cedera saat seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah bom mobil di Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand, Afghanistan Selatan, kata juru bicara gubernur provinsi Omar Zwak.
Taliban kembali mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut.
"Dalam serangan lain di provinsi tersebut, seorang pembom bunuh diri menargetkan sebuah pos militer Afghanistan mengakibatkan dua tentara terbunuh dan melukai satu lainnya, "kata Omar Zwak.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Putin Tegaskan Taliban Sekutu Rusia
Taliban Klaim Bunuh Kepala Intelijen ISIS