Takut DimintaTHR, Direksi Pertamina Tolak Kunjungan Tim Panja Migas DPR?
Gedung Pertamina (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Bisnis - Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Wira Yudha kecewa dengan perilaku manajemen Pertamina yang terkesan menolak kunjungan Panja Migas. Peristiwaa itu terjadi seminggu yang lalu, ketika para wakil rakyat dari Komisi VII hendak melakukan kunjungan dan inspeksi ke kantor pusat PT.PERTAMINA (Persero) untuk melihat kesiapan Integreted Supply Chain(ISC) yang menggantikan peran Pertamina Energy Trade Ltd (Petral). Saat itu pegawai dan manajemen Pertamina enggan membukakan pintu dan bahkan terkesan menelantarkan para anggota dewan dalam hal ini Tim Panja Migas, DPR.
Akibat ulah manajemen Pertamina tersebut, anggota legislatif dari partai Golongan Karya itu menumpahkan kekesalannya melalui akun twitter @satyawidyayudha.
"3/Panja Migas kecewa @PTPERTAMINA bersikap tak koopreatif. Jajaran direksi BUMN ini menelantarkan Panja Migas selama 1 jam," cuit @satyawidyayudha dalam akun twitternya, Jakarta, Selasa, (16/6).
Lebih lanjut dia mengatakan tidak ada satupun jajaran Direksi Pertamina yang menemui Panja Migas Komisi VII DPR RI.
Satya Wira Yudha menyarankan, sebagai perusahaan nasional yang cukup besar seharusnya Pertamina memberikan prioritas terhadap kunjungan para wakil rakyat. Apalagi dengan status sebagai Tim Panja seyogyanya Pertamina menempatkan kunjungan itu sebagai agenda utama korporasi.
"6/@PTPERTAMINA tidak memprioritaskan kunjungan tersebut. Padahal, kegiatan ini sudah dijadwalkam jauh sebelumnya," cuit @satyawidyayudha.

Satya menambahkan, bahwa kunjungan Panja Migas didampingi liaison officer dari Pertamina, dengan alasan manajemen dan direksi Pertamina sudah siap menerima kunjungan Panja Migas.
"9/ padahal, kami berangkat ditemani liaison officee @PTPERTAMINA yang meminta kita segera berangkat ditunggu direksi," tambahnya.
Dalam kenyataan direksi dan manajemen perusahaan pelat merah itu sama sekali tidak mau membukakan pintu bagi tim panja Migas dan terkesan tidak siap menerima anggota DPR.
Satya menyimpulkan, bahwa ini merupakan ketidaksiapan Pertamuna dalam menerima Panja Migas Komisi VII DPR RI. Sehingga, Panja Migas Komisi VII DPR RI akan meminta bantuan BKPRI untuk mngaudit investigasi Pertamina. Tidak hanya itu, BKPRI juga akan mengaudit tentang penyimpangan yang terjadi serta keberadaan Petral yang dipindahtangankan ke ISC.
"13/Kita minta @BKPRI membantu agar kita tahu permasalahan import dan eksport minyak mentah (crude), tutupnya. (rfd)
Bagikan
Berita Terkait
Shell Beli 100 Ribu Barel BBM Pertamina Masuk Tahap Final, ExxonMobil Masih Punya Stok
Shell Pastikan Pasokan BBM Kembali Normal Usai Sepakati Pembelian dari Pertamina
Ikuti Jejak BP dan Vivo, Shell Akhirnya Ambil 100 Ribu Barel BBM dari Pertamina
Dukung Penugasan TNI - BAIS Amankan Kilang Pertamina, DPR: Harus Akuntabel dan Terukur
Pertamina Lakukan Impor BBM Tambahan Buat Hadapi Libur Nataru 2026
Buntut Arahan Menteri Bahlil, Pertamina Patra Niaga Pasok 100 Ribu Barel BBM ke SPBU Vivo
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Pertamina Minta Warga Ambil Struk Pembelian BBM, Antisipasi Motor Brebet
Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Kompak Enggak Naik di Hari Pahlawan 2025, Cek Perbandingannya
KPK Buka Penyidikan Baru Terkait Pengadaan Minyak Mentah di Pertamina