Tak Terima MBG Dijadikan Lahan Bisnis, BGN Sebut Program ini Mimpi dan Kecintaan Prabowo
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang.(foto: dok BGN)
MERAHPUTIH.COM - WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengingatkan seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah proyek komersial. Menurut dia, program MBG ini bukan bisnis.
“Ini kecintaan Presiden Prabowo Subianto kepada anak-anak Indonesia," kata Nanik dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/10).
Menurut dia, MBG merupakan salah satu program prioritas nasional yang dijalankan di bawah koordinasi BGN dengan tujuan memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan bergizi yang layak setiap hari. Nanik mengisahkan awal mula kelahiran gagasan program MBG dari pengalaman pribadi Presiden Prabowo lebih daripada satu dekade lalu.
Nanik bercerita, di 2012, ia melaporkan kepada Prabowo setelah bertemu ibu-ibu yang memisahkan makanan pabrik. Mereka pisahkan yang kotor dan yang bersih. Setelah diikuti, ternyata ibu-ibu itu memberi makan anaknya dengan makanan sisa buruh pabrik.
“Di sana Pak Prabowo merasa geram dan bilang, 'saat saya menjadi presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari'. Itulah asal mula kenapa MBG dimulai," tuturnya.
Baca juga:
Aksi Unjuk Rasa Emak-emak Tolak MBG di Depan Gedung Badan Gizi Nasional Jakarta
Nanik juga menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, dia sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak. “Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi tidak boleh jalan. Namun, sekarang banyak dapur yang belum diepoksi, tapi sudah beroperasi," ujarnya.
Untuk itu, Nanik menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar memperbaiki kekurangan di lapangan. "Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama," kata Nanik.
Lebih lanjut, Nanik mengingatkan agar seluruh pihak tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan.
"Jangan sampai ada yang mengurangi bahan baku. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10 ribu itu masih bisa pakai ayam dan telur. Jadi jangan digelembungkan. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu," ujarnya.(knu)
Baca juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Mediasi Deadlock, Warga Tetap Tolak Pendirian SPPG Solo dan Minta Pindah Lokasi
Instagram Badan Gizi Nasional Diserbu Netizen, Keluhkan Gaji Pekerja Program Makan Bergizi Gratis Tak Kunjung Cair
Bukan Air Kotor Biang Keladi Kasus Keracunan MBG di Bandung, Nitrit di Melon dan Lotek Jadi Pemicu Ratusan Siswa Tumbang
Komisi IX DPR Dukung Perluasan Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas, Ingatkan Pemerintah Benahi Tata Kelola
Polres Sukoharjo Temukan Buah Impor Menu MBG Mengandung Sianida
Duit di Rekening Dapur MBG Hilang, Badan Gizi Lapor ke Mabes Polri
Pelarangan Produk Impor untuk MBG, Komisi VII : bakal Untungkan Produsen Lokal
Cak Imin Dorong BGN Prioritaskan Produk Lokal untuk Program Makan Bergizi Gratis
Mensos Ingin MBG Diberikan Pada Lansia dan Difabel
Legislator PKB Usul BGN Jadikan 5 Negara ini Role Model MBG, bukan India