Tak Jabat Ketua KPK, Mabes Polri Akan Jemput Paksa Abraham Samad

MerahPutih Nasional - Mabes Polri semakin gencar menyerang Abraham Samad setelah tidak menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Apalagi Abraham sudah menyandang status tersangka dalam dugaan kasus pemalsuaan dokumen dan akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Rikwanto mengatakan pihaknya akan menjemput paksa jika Abraham berulangkali tidak memenuhi panggilan penyidik. Pemanggilan paksa sudah ada mekanisme dan aturan mainnya. Namun demikian, Rikwanto mengatakan pihaknya akan memanggunakan prosedur pemanggilan. (Baca: Batal Lantik Budi Gunawan, Jokowi Kecewakan PDIP)

"Tapi bila tidak hadir dilakukan pemanggilan kedua bisa juga ada pemanggilan ketika. Dan bila pemanggilan ketiga tetap tidak hadir maka akan kita panggil paksa," kata Rikwanto kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/2).

Abraham Samad sudah tetapkan sebagai tersangka pemalsuan dokumen oleh Polda Sulawesi Barat. Polda Sulselbar sendiri sudah melayangkan surat kepada Abraham untuk dimintai keterangan pada Jumat (20/2) besok. Namun Abraham tampaknya tidak ingi menghadiri penggilan pertamanya ini.

Sebab, Abraham, melalui salah satu tim kuasa hukumnya, Nursyahbani Katjasungka mengatakan penyandangan tersangka kapada kliennya adalah tidak. Dia mengakui bahwa kliennya memang sudah mendapatkan surat panggilan. Tapi dalam surat tersebut, kata dia, tidak ada surat perintah penyidikan (Sprindik) dan pasal-pasal yang disangkakan kepada kliennya.

Oleh karena itu, tim kuas hukum yang terdiri dari 40-60 orang tersebut, kata Nursyahbani menyarankan agar kliennya tidak memenuhi panggilan penyidik Sulselbar. (hur)