Swasta Bakal Bangun Pengolahan Sampah Modern di Jakarta Utara


Arsip Foto - Area pengeringan sampah lama untuk diproduksi menjadi bahan bakar alternatif (RDF) di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/2/2022). ANTARA/HO-DLH DKI Jakarta/aa.
MerahPutih.com - Pengolahan sampah yang ramah lingkungan di Jakarta telah memasuki babak baru, setelah keberhasilan pembuatan refuse-derived fuel (RDF) untuk bahan bakar alternatif industri semen.
Kini, pihak swasta siap membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang diinisiasi oleh PT Daya Barus Nusantara (DBN) yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara.
"PSEL Tanjungan di Penjaringan sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, kajian teknis sudah lengkap. Secara finansial juga telah mendapatkan persetujuan dari calon pembiaya. Dengan segala kesiapan ini, PSEL Tanjungan dapat mulai dibangun pada tahun 2024 dan beroperasional tahun 2026," kata Project Manajer PT Daya Barus Nusantara, Lerry Setyawan, Senin (4/9).
Baca Juga:
Bandung Darurat Sampah, Karang Taruna Raih Cuan Rp2 juta Sebulan dari Daur Ulang
Ia mengatakan bahwa PSEL Tanjungan akan dibangun di lahan milik sendiri PT DBN seluas 8 hektare berada di zona industri. Selain itu, PSEL Tanjungan juga direncanakan akan memiliki akses keluar tol khusus truk sampah yang langsung masuk ke dalam area lahan PSEL Tanjungan.
"PSEL Tanjungan didesain dapat mengolah sampah hingga 3.000 ton sampah per hari atau sekitar 40 persen sampah Jakarta, menggunakan teknologi moving grate incinerator yang sudah terbukti dapat mengolah sampah sejenis karakteristik sampah Indonesia," kata Lerry.
Baca Juga:
Keseruan West Java Festival (WJF) 2023 Mengelola Sampah
Ia juga menyebut, sumber sampah yang akan diolah PSEL Tanjungan berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersil, dan kawasan industri berdasarkan kerja sama secara business to business (B2B).
B2B ini dapat diterapkan karena telah adanya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 102 Tahun 2021 Tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah Di Kawasan Dan Perusahaan. Selain itu PT DBN juga membuka peluang kerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dan/atau pemerintah daerah sekitar lokasi PSEL Tanjungan.
"PSEL Tanjungan bukan merupakan bagian dari rencana pembangunan ITF penugasan yang ditugaskan oleh Pemprov DKI, melainkan rencana pembangunan yang diprakarsai sendiri oleh PT DBN yang menerapkan skema baru yaitu business to business (B2B) dengan sumber sampah berasal dari kawasan," tutup Lerry. (Asp)
Baca Juga:
NASA Ingin Ciptakan Kantong Penangkap Sampah Luar Angkasa
Bagikan
Berita Terkait
KAI Dapat PSO Rp 5,8 T untuk Subsidi Tiket LRT Jabodebek dan KRL Jabodetabek Tahun 2026

Menilik Konservasi Tugu Pancoran Simbol Kemajuan Dirgantara Indonesia di Kota Jakarta

Potret Galian Pipa Limbah di Jalan TB Sumatupang Jaksel Ditargetkan Rampung Desember 2025

Gulkarmat: 65% Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Masalah Kabel Listrik

Potret Kondisi Jakarta Pasca Demo, Warga Sudah Kembali Beraktivitas Normal

Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Hari Ini Transjakarta Kerahkan 4.907 unit Angkut Penumpang, Tarif Masih Rp 1 Sampai 7 September 2025

Kerugian Demo di Jakarta Capai Rp 55 M, Ini Rinciannya Versi Pemprov

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Jam Operasional MRT Jakarta Kembali Normal Pasca-Demo, Stasiun Istora Mandiri Sisi GBK Masih Ditutup
