Sutradara Anime ‘One Piece’ Sebut Ilustrasi AI Bergaya Ghibli Murahan, Serukan Tindakan Hukum


Artis Korsel Jun Hyun-moo juga ikut dalam tren ilustrasi ala Ghibli.(foto: the Korea Times)
MERAHPUTIH.COM - TREN ilustrasi AI bergaya Ghibli merebak. Banyak selebritas yang ikut dalam tren ini. Namun, tak semua orang setuju bergabung dalam tren yang terlihat tak berbahaya ini.
Komunitas kreatif telah menyuarakan kritik tajam mereka terhadap tren ini, menyoroti penghargaan yang pantas untuk kreator Ghibli. Sutradara anime One Piece, Megumi Ishitani, juga mengungkapkan rasa frustrasinya di media sosial. Ia menyebut tren semacam ini sebagai tindakan yang merendahkan nilai merek Ghibli dan menyatakan harapan agar ada tindakan hukum.
“Rasanya tak tertahankan melihat Ghibli diperlakukan seperti sesuatu yang murahan,” katanya, dikutip The Korea Times.
Senada, seniman Lee Bin, yang dikenal lewat komik Hello Jadoo, juga menyuarakan pendapatnya. Di media sosialnya, ia menceritakan ia melihat temannya dengan senang hati memamerkan potret keluarga bergaya Ghibli. “Temanku tidak melakukan kesalahan apa pun. Tapi tiba-tiba aku merasa lelah. Aku tidak ingin mengatakan apa-apa,” ujarnya.
Baca juga:
Cara Membuat Gambar Ghibli Style dengan ChatGPT-4o dan Metode Lainnya
Tekait dengan tren ini, Studio Ghibli sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun, pendirinya, Hayao Miyazaki, sebelumnya pernah menyatakan ketidaknyamanan mendalam terhadap karya yang dibuat AI. Dalam sebuah dokumenter pada 2016, Miyazaki menyebut animasi buatan AI sebagai penghinaan terhadap kehidupan.
Pertanyaan mengenai hak cipta juga masih belum terjawab. Kepala Pusat Penelitian Komunikasi TI Korea Selatan Kim Deok-jin, dalam acara radio CBS News Show Kim Hyun-jung mengatakan ada area abu-abu dalam hal ini.
“Jika kamu meminta AI untuk menggambar Pikachu, ia tidak akan melakukannya. Tapi jika kamu bilang ‘dalam gaya Pikachu,’ itu akan bisa dilakukan,” jelasnya.
Menurut Deok-jin, imitasi gaya merupakan area abu-abu dalam hukum hak cipta.
“Ini merupakan pertarungan hukum yang rumit. Amat mungkin, ini akan terus menimbulkan sengketa,” tegasnya.
Meskipun tren bergaya Ghibli ini tampak tidak berbahaya, para kritikus mengatakan hal tersebut merusak semangat seni orisinal dan dapat melanggar batas etika maupun hukum. Fakta bahwa para selebritas ternama turut mempopulerkannya justru memperbesar kekhawatiran, menyoroti tidak hanya pada kekuatan sebuah tren, tetapi juga pada tanggung jawab mereka yang ikut menyebarkannya.(dwi)
Baca juga:
Studio Ghibli Sambut Tahun Baru 2025, Hadirkan Hiasan Totoro dan Kiki
Bagikan
Berita Terkait
Tilly Norwood, Aktris AI Pertama yang Siap Gantikan Bintang Hollywood?

Pemerintah Pacu Regulasi AI, Rancangan Perpres Ditargetkan Selesai September 2025

Cara Mudah Bikin Logo dengan Bantuan AI, Ini 3 Contoh Prompt yang Bisa Dicoba

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Komisi I DPR Dukung Komdigi Desak Platform Digital Sediakan Fitur Pengecekan Konten AI

Film Ikonis Studio Ghibli 'Howl's Moving Castle' akan Diputar di Bioskop Seluruh Dunia pada September Tahun Ini

Disney Rencanakan Rilis Film 'Bluey', Tayang Seluruh Bioskop Dunia pada 6 Agutus 2027

Aktris Han So Hee Ditunjuk Bintang Adaptasi Live-Action 'Solo Leveling'

Diviralkan karena Sebut Guru Beban Negara, Menkeu Sri Mulyani Tegaskan itu Deepfake AI
