Survei PIlgub Jateng SMRC-Indikator Janggal, Persepi Harus Bongkar Data


Ilustrasi survei. (Foto: Pexels/Pixabay)
MerahPutih.com - Perbedaan signifikan antara hasil survei SMRC dan Indikator Politik Indonesia (IPI) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 harus dibongkar.
Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) harus membongkar data dan tidak boleh tebang pilih melakukan pemeriksaan mendalam atas perbedaan yang mencurigakan pada survei SMRC dan Indikator Politik tersebut.
Perbedaan angka yang mencolok tidak bisa diabaikan begitu saja. Periode survei SMRC dan IPI bahkan berdekatan, dengan SMRC melakukan survei pada 7-12 November dan IPI pada 7-13 November.
Perbedaan elektabilitas Andika Perkasa di survei IPI dan SMRC terlalu signifikan untuk dianggap sepele. IPI mencatat elektabilitas Andika-Hendi sebesar 43,46 persen, sementara SMRC menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi, 50,4 persen.
Baca juga:
Persepi Didesak Panggil SMRC dan IPI Akibat Hasil Survei Pilgub Jateng Berbeda
Oleh sebab itu, Guru Besar Universitas Andalas, Asrinaldi menegaskan bahwa Persepi harus bertindak tegas.
"Saya pikir memang harus didalami perbedaan ini oleh Dewan Etik agar semua jadi jelas memang perlu pendalaman dengan mendiskusikannya dengan pihak-pihak terkait," ungkap Asrinaldi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).
Menurut Asrinaldi, pemeriksaan terhadap data survei tersebut adalah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan publik. Audit menyeluruh wajib dilakukan agar hasil survei yang disajikan benar-benar dapat dipercaya dan objektif.
"Baiknya memang diaudit data mentah hasil survei ini, diaudit untuk mengetahui apa persoalannya. Kita tidak bisa juga menyimpulkan sebelum diperiksa secara menyeluruh," tegasnya.
Baca juga:
Hasil Survei Pilkada Jateng 2024: Ahmad Luthfi Unggul Tipis dari Andika Perkasa
Bukan hanya kali ini saja hasil survei Pilgub Jateng mengundang perhatian publik. Pada periode sebelumnya, survei LSI Denny JA menunjukkan hasil berbeda, menempatkan Andika Perkasa dalam posisi kalah dengan angka 28,2 persen. Sementara itu, survei SMRC dalam periode hampir sama mencatatkan elektabilitas Andika Perkasa sebesar 48,1 persen.
Kejanggalan yang terjadi di berbagai survei politik ini menimbulkan kekhawatiran publik tentang kredibilitas lembaga survei di Indonesia. Persepi dituntut untuk membedah semua data terkait agar transparansi dapat ditegakkan.
Publik memandang langkah audit ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi sebuah keharusan untuk menjaga integritas proses survei di Indonesia. Kredibilitas Persepi dan lembaga survei lainnya dipertaruhkan jika kejanggalan semacam ini dibiarkan tanpa pengawasan yang ketat. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
KPU RI Pantau Langsung TPS di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka

24 Daerah Laksanakan Pemungutan Suara Ulang Pada Agustus 2025

Survei IPO: Kinerja Presiden Prabowo Subianto Dinilai Memuaskan, Program MBG Unggul di Mata Publik

Dedi Mulyadi Raih Tingkat Kepuasan Kinerja Tertinggi Pulau Jawa, Terendah Gubernur Banten

Pilkada Barito Utara Berulang, Komisi II DPR Usulkan Evaluasi Pilkada

Gugat ke MK, Paslon Pilkada Barito Utara Malah Terbukti Juga Main Politik Uang

KPU Tetapkan Bupati Serang Terpilih Hasil PSU, Istri Mendes Kembali Menang

Gugatan Mental di MK, Pemenang Pilkada Puncak Jaya Tetap Duet Yuni Wonda-Mus Kogoy

KPU DKI Kembalikan Sisa Hibah Pilgub Rp 448 Miliar, Pramono: Wujud Tata Kelola Pemerintahan Transparan dan Akuntabel

Hasil Survei: Hasan Nasbi Anggota Kabinet Prabowo 'Paling Dibenci’ Netizen
