Sulitnya Pemerintah Samakan Tingkat Pendapatan di Semua Daerah
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/2). Foto: ANTARA/Yashinta Difa
MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merayakan Hari Jadi Kemenko Perekonomian ke-58 di Selasar Kertagama Kemenko Perekonomian
Saat menghadiri perayaan ini, Airlangga mengakui mempunyai tantangan agar setiap daerah bisa seperti Jakarta atau seperti Kalimantan Timur, dalam hal pendapatan yang lolos middle income trap.
Airlangga mengklaim, tingkat pendapatan per kapita wilayah Jakarta hingga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur telah lolos jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga berterima kasih kepada seluruh jajaran Kemenko Perekonomian atas upaya optimal dalam mendorong peran Kemenko Perekonomian dalam panggung internasional.
Baca juga:
Legislator Beberkan Kunci Keluar dari Middle Income Trap
Airlangga menuturkan, Kemenko Perekonomian juga berada dalam sejarah di mana Indonesia menandatangani Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dengan Amerika Serikat, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) serta Keketuaan ASEAN tahun 2023.
Selain itu, Kemenko Perekonomian juga berperan penting dalam diluncurkannya Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang merupakan perjanjian regional pertama mengenai digital.
“Ini yang menjadi tantangan kita di tahun 2025 untuk menjadikannya (DEFA) sebagai engine of growth agar pertumbuhan kita di atas 6 persen,” jelasnya.
Ia menerangkan, dengan DEFA, Pemerintah juga mendorong adanya interoperabilitas, keamanan data, National Single Window pengembangan UMKM.
Baca juga:
Gibran Konsisten Gaungkan Hilirisasi Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Selain itu, digitalisasi turut mendorong Local Currency Transaction (LCT) yang mana QR Code rupiah bisa digunakan bertransaksi di 5 negara ASEAN. Di mana, mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing yang sangat mempengaruhi harga, nilai, dan nilai ekonomi Indonesia.
"Tantangan belum berakhir, PR jalan terus, dan kereta Kemenko Perekonomian juga jalan terus,” katanya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Freeport Indonesia Bakal Produksi Emas 43 Ton, Pendapatan Negara Rp 100 Triliun Per Tahun
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia