Sukseskan Program Swasembada Pangan, Pj Sulsel Fadjry Djufry Optimalisasi Lahan Rawa Gagasan Mentan Amran


Fadjry Djufry resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). (Foto: Dok. Kemendagri)
MerahPutih.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Fadjry Djufry menyebut, program swasembada pangan menjadi fokus dirinya ketika menjabat. Hal tersebut merupakan rencana Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang harus diraih sesegera mungkin.
Dorongan tersebut disampaikan Fadjry usai dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Pj Gubernur Sulsel.
"Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional diharapkan bisa menjadi contoh untuk provinsi lain dalam ketersediaan pangan Indonesia," kata Fadjry dalam keterangannya, Rabu (8/1).
Fadjry menyatakan siap menjembatani dan mengakselerasi program nasional di provinsi Sulawesi Selatan.
Fadjry menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal dan mensinergikan berbagai program pembangunan pertanian yang telah digagas oleh Mentan Amran, seperti optimalisasi lahan rawa dan perbaikan irigasi sekunder dan tersier.
"Ini untuk meningkatkan produktivitas padi nasional, diharapkan Sulawesi Selatan bisa berkontribusi dalam hal penyediaan beras di Indonesia," tuturnya.
Baca juga:
Badan Pangan Percepatan Swasembada, Beberapa Komoditas Tidak Lagi Impor
Di lokasi yang sama, Menteri Tito menyampaikan banyak program pemerintah yang perlu didorong secara cepat dan berkelanjutan, seperti program swasembada pangan, makan bergizi, pengentasan stunting dan hilirisasi.
"Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan di Indonesia, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Pak Fadjry di bidang pertanian, diharapkan bisa mempercepat program-program swasembada dan menunjang pangan Indonesia," tuturnya.
Tito juga meminta agar Pj Gubernur yang telah dilantik agar segera berkomunikasi dengan seluruh stakeholder di Sulawesi Selatan untuk mengakselerasi Pembangunan di masa transisi.
Baca juga:
Demi Swasembada Pangan, Prabowo Cairkan Anggaran Proyek Irigasi Rp 12 Triliun
Mengawali karir sebagai peneliti pada 1994, Fadjry dikukuhkan sebagai Profesor Riset pada 25 Januari 2022 dengan orasinya berjudul “Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan”.
Sebelum menjadi Kepala BSIP, Fadjry merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang telah menciptakan berbagai inovasi pertanian, termasuk formula eucalyptus yang terbukti secara klinis dapat membantu meringankan gejala Covid-19 saat pandemi lalu.
Kiprah Fadjry juga telah diakui di dunia internasional. Fadjry terpilih sebagai anggota dari The International Scientific Advisory Board for Strategy "MeaDRI", dewan penasihat independent yang terdiri dari ilmuwan terkemuka dan/atau pejabat eksekutif dari lembaga/universitas pertanian terkemuka dunia.
"MeaDRI" adalah strategi sistem pangan berkelanjutan yang digagas dan diluncurkan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian

Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR Bahas Beras Satu Harga

4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

Jaga Harga, Pemerintah Siap Gelontorkan 1,5 Juta Beras

Titiek Soeharto Minta Mentan Beri Efek Jera Perusahaan Nakal Terkait Beras Oplosan

Mentan Amran Beberkan Modus Beras Oplosan yang Rugikan Negara Rp 99 Triliun

Mentan Ungkap 85 Persen Beras yang Beredar Tak Sesuai Standar, Nilai Kerugian Capai Rp 99 Triliun

Kementan Klaim Indonesia Sudah Swasembada Daging dan Telur Ayam, Sapi Masih Impor

Soal Mafia Pangan, Mentan: Jangan Permainkan Nasib Petani
