Suhu Samudera Memanas, Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem dan Badai

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 22 Maret 2024
Suhu Samudera Memanas, Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem dan Badai

Ilustrasi - Cuaca ekstrem. ANTARA/Fanny Octavianus

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa menunjukkan lautan di seluruh dunia kini berada pada suhu terpanasnya. Laporan terbaru menyebutkan suhu permukaan laut sangat tinggi sepanjang 2023 dan awal 2024. Pada akhir Februari 2024, suhu permukaan laut rata-rata harian mencapai titik tertinggi baru yaitu 21,09 derajat celcius.

Para ahli memperingatkan tingkat akumulasi panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di sejumlah samudera itu akan memicu reaksi berantai hebat, termasuk badai dan topan mematikan dalam beberapa bulan mendatang.

Peneliti iklim Club of Rome, Belanda Leon Simons menjelaskan kemunculan El Nino di Samudera Pasifik pada tahun lalu menyebabkan peningkatan pemanasan lautan dan atmosfer, sehingga memicu perubahan pola cuaca.

Baca juga:

3 Bibit Siklon Tropis Sebabkan Cuaca Ekstrem hingga 18 Maret

"Dengan suhu yang lebih tinggi itu, badai dapat menjadi lebih kuat (dan) Anda dapat mengalami banjir yang sangat besar seperti yang kita lihat di Libya, Yunani dan banyak lagi di berbagai belahan dunia pada tahun lalu," kata Simons, dilansir dari Antara, Jumat (22/3).

Peneliti iklim lainnya Joel Hirschi, mengatakan suhu di Atlantik sangat tinggi. Dia khawatir jika kondisi memanasnya samudera itu terus berlanjut hingga akhir tahun, akan memicu potensi badai sepanjang 2024 ini.

"Setelah Mei-Juni hingga memasuki musim badai, hal itu dapat mendukung terciptanya musim badai yang sangat aktif, terutama sehubungan dengan melemahnya El Nino," katanya.

Ilustrasi gelombang tinggi. Foto: Unsplash/ Axel Antas-Bergkvist

Pusat Oseanografi Nasional Inggris menganalisis pemanasan samudera Atlantik yang belum pernah terjadi sebelumnya merupakan gabungan dari emisi gas rumah kaca, serta peristiwa El Nino yang kuat yang dimulai tahun lalu dan masih berlangsung saat ini.

"Suhu yang sangat panas juga berkaitan dengan sirkulasi atmosfer, yang kondusif bagi berkembangnya gelombang panas laut," tutur Kepala permodelan sistem kelautan di Pusat Oseanografi Nasional Inggris Hirschi.

Hirsch memprediksi daerah yang mungkin terkena dampak cuaca ekstrem meliputi negara-negara Amerika Tengah seperti Belize, Honduras, dan Meksiko, serta Amerika Serikat, termasuk wilayah selatan seperti Florida dan juga sebagian besar Pantai Timur. Menurut dia, tanda-tanda yang sama juga terjadi di Samudera Pasifik.

Baca juga:

Waspada Cuaca Ekstrem, Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

"Fase anomali La Nina adalah saat Anda cenderung mengalami kekeringan di Amerika Selatan dan cuaca menjadi lebih basah di Australia. Jadi, tahun-tahun La Nina mendukung terjadinya curah hujan yang sangat deras di Australia dan di wilayah Pasifik Barat," kata dia.

Hirschi mengingatkan ancaman gelombang panas yang kini lebih sering dan intens, dengan catatan suhu panas lautan yang terus memecahkan rekor, dan bukan dalam sepersekian derajat kenaikannya tetapi terkadang hingga tiga bahkan lima derajat Celcius.

"Kita harus mempersiapkan diri menghadapi banyaknya cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi karena kita sekarang berada di dalam situasi di mana planet kita tidak pernah mengalaminya sebelumnya selama jutaan tahun, dengan konsentrasi gas rumah kaca sekarang yang lebih tinggi dari sebelumnya," imbau dia. (*)

Baca juga:

Siklon Tropis di Samudra Hindia Berpotensi Timbulkan Cuaca Ekstrem

#Bencana Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut satgas pompanisasi banjir Kota Semarang, Jawa Tengah, akan fokus pada penyedotan air di bagian ujung yang berbatasan dengan titik keluarnya air ke laut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Indonesia
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Saat ini sejumlah petugas dikerahkan untuk mengangkat puing-puing tembok dan kerangka jenazah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Indonesia
Banjir di Jawa Tengah, Kecepatan Kereta Api Dibatasi Hanya 20 Kilometer Per Jam
Hingga Kamis (30/10) ini kecepatan KA yang melintas di jalur tersebut masih dibatasi maksimal hanya 20 km per jam. Normalisasi jalur dilakukan setelah PT KAI meninggikan jalur rel yang tergenang banjir itu.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Banjir di Jawa Tengah, Kecepatan Kereta Api Dibatasi Hanya 20 Kilometer Per Jam
Indonesia
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
Banjir disebabkan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dan membuat kenaikan Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga tiga pada Rabu (29/10) pukul 17.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Beberapa bencana hidrometeorologi basah termasuk ancaman banjir bandang sering menimbulkan korban jiwa ketika terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Bagikan