Subsidi Bikin Tarif KRL Tetap Wajar

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 Januari 2022
Subsidi Bikin Tarif KRL Tetap Wajar

Penumpang KRL.(Foto: Patricia Vicka)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Realisasi subsidi tarif pengguna kereta rel listrik (KRL) dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) mencapai Rp 2,14triliun. PSO ini diberikan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, jumlah subsidi yang dikucurkan Kemenhub terus bertambah tiap tahunnya. Pada tahun lalu, realisasinya juga meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga:

PT KCI Tegaskan Kenaikan Tarif KRL Baru Wacana

"Pada 2021 realisasi subsidi PSO bagi pengguna KRL mencapai Rp 2,14 triliun dari program senilai Rp 1,99 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya realisasi subsidi pengguna KRL sebanyak Rp 1,65 triliun dari program senilai Rp 1,55 triliun," ujar Anne di Jakarta, Kamis (20/1).

Anne menyebut, semua layanan yang ada di stasiun dalam hal ini KRL, berasal dari pengguna baik melalui tiket harian yang datang dari pengguna ataupun subsidi pemerintah dalam pemenuhan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO).

Menurutnya, KAI Commuter niscaya tidak melakukan upaya pengembangan sarana dan prasarana KRL. Misalnya, pengadaan KRL baru dan mengganti KRL yang sudah lama. Selain itu, pemerintah memikirkan semua kebutuhan untuk 2 hingga 10 tahun mendatang.

"Kita harus memikirkan 5-10 tahun ke depan apakah kita siap dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat tentang transportasi publik khususnya KRL," ucap Anne.

Sementara itu, untuk tahun 2022 ini, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,2 triliun lebih untuk penyelenggaran PSO dan subsidi kereta api perintis. Rinciannya, Rp 3.051 triliun untuk PSO dan Rp 186,7 miliar untuk subsidi kereta perintis.

Adapun dalam empat tahun terakhir, nilai kontrak anggaran PSO terus bertambah. Di antaranya pada 2018 senilai Rp 2,27 triliun, 2019 Rp 2,321 triliun, 2020 Rp 2,519 triliun, dan 2021 Rp 3,448 triliun.

Penyelenggaraan PSO dalam kontrak 2022 ini salah satunya ditujukan untuk KRL Jabodetabek dengan volume sebesar 220.332.388 penumpang dalam satu tahun dan KRL Yogyakarta dengan 3.074.391 penumpang.

Rencana kenaikan tarif kereta rel listrik commuter line menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Usulan kenaikan tarif KRL commuter line Jabodetabek sebenarnya dalam proses pengkajian oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kenaikan tarif sebesar Rp 2 ribu itu merupakan tarif dasar perjalanan 25 kilometer pertama. Sementara untuk 10 kilometer selanjutnya tetap dikenakan tambahan tarif seribu rupiah.

Dengan begitu, ke depan perjalanan awal dengan KRL untuk 25 kilometer pertama akan dikenakan tarif Rp 5 ribu. Jika sampai 35 kilometer maka tarifnya bakal menjadi Rp 6 ribu, sampai 45 kilometer bakal menjadi Rp 7 ribu dan seterusnya.

Penumpang KRL. (Foto:Antara)
Penumpang KRL. (Foto:Antara)

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, sebagian besar masyarakat setuju dengan adanya rencana kenaikan tarif KRL asal diiringi dengan peningkatan pelayanan.

Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh YLKI pada Oktober 2021 terhadap 2 ribu responden di Jabodetabek dan Rangkasbitung.

Terdapat dua aspek penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan kenaikan tarif KRL. Yaitu ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar dan Willingness To Pay (WTP) atau keinginan untuk membayar.

Dari hasil survei tersebut, ada ruang bagi pemerintah untuk menaikkan tarif KRL menjadi Rp 5 ribu pada 25 kilometer pertama. Sedangkan untuk tarif 10 kilometer pertama direkomendasikan agar tidak naik tarifnya.

"Karena aspek ATP-nya lebih rendah daripada tarif eksisting," kata Tulus Abadi dalam keterangannya, Minggu (16/1). (Knu)

Baca Juga:

Rencana Kenaikan Tarif KRL Dinilai Belum Tepat dan Berpotensi Bebani Warga

#BUMN #Kinerja BUMN #PT KAI #Penumpang KRL #Kereta Rel Listrik (KRL)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
KRL merupakan tulang punggung transportasi masyarakat Jabodetabek.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
Indonesia
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
Saat ini, pelanggan dapat membeli tiket hingga tanggal keberangkatan 30 November 2025.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
Indonesia
DPR Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perkuat Layanan Commuter Line Jabodetabek
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto meningkatkan layanan KRL Jabodetabek dengan alokasi anggaran Rp5 triliun untuk menambah 30 rangkaian kereta demi mengurangi waktu tunggu dan kepadatan penumpang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
DPR Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perkuat Layanan Commuter Line Jabodetabek
Indonesia
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Banyaknya perlintasan sebidang yang masih belum memenuhi standar keamanan menjadi salah satu faktor risiko tingginya angka kecelakaan.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Indonesia
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Presiden RI, Prabowo Subianto, ingin menambah 30 rangkaian KRL. Komisi V DPR menyebutkan, bahwa waktu tunggu KRL bakal jadi lebih pendek di jam krusial.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Mau Tambah Rangkaian KRL, Waktu Tunggu Jadi Lebih Pendek di Jam Krusial
Indonesia
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Presiden RI, Prabowo Subianto, mengalokasikan Rp 5 triliun untuk menambah rangkaian KRL. Komisi V DPR pun mendukung hal tersebut.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Alokasikan Rp 5 Triliun untuk Tambah 30 Rangkaian KRL, ini Respons Komisi V DPR
Indonesia
Keunggulan Stasiun Tanah Abang Baru Diklaim Lebih Efisien, Waktu Tunggu Kereta Maksimal 6 Menit Saja
Memperkuat konektivitas antarmoda, serta mendukung pertumbuhan kawasan berorientasi transit.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Keunggulan Stasiun Tanah Abang Baru Diklaim Lebih Efisien, Waktu Tunggu Kereta Maksimal 6 Menit Saja
Indonesia
Stasiun Tanah Abang Baru Berkapasitas 308 Ribu Penumpang, Presiden Prabowo Pastikan Frekuensi Perjalanan KRL Ditambah
Stasiun Tanah Abang Baru sudah beroperasi bertahap sejak Juni 2025 dengan melayani lima rute KRL.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Stasiun Tanah Abang Baru Berkapasitas 308 Ribu Penumpang, Presiden Prabowo Pastikan Frekuensi Perjalanan KRL Ditambah
Indonesia
Komisi V DPR Dukung Penambahan Gerbong KAI, Perkuat Layanan Transportasi Publik
Transportasi publik yang nyaman dan layak merupakan hak masyarakat dan bagian penting dari pembangunan nasional.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Komisi V DPR Dukung Penambahan Gerbong KAI, Perkuat Layanan Transportasi Publik
Bagikan