Studi PBB Sebut 1,1 Miliar Orang di Dunia Hidup Miskin
Mereka yang tinggal di daeah konflik cenderung hidup dalam kemiskinan. (Foto: Unsplash/Sam Mann)
MerahPutih.com - Lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan akut. Hampir setengah dari jumlah tersebut berada di negara-negara yang mengalami konflik, demikian menurut laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Negara-negara yang tengah berperang memiliki tingkat kekurangan yang lebih tinggi di semua indikator “kemiskinan multidimensi”, menurut sebuah indeks yang diterbitkan pada hari Kamis (17/10) oleh Program Pembangunan PBB (UNDP). Mereka yang hidup dalam kemiskinan memiliki masalah kekurangan gizi, kesulitan akses terhadap listrik, serta akses terhadap air dan sanitasi, demikian seperti dikutip dari Aljazeera.
Penelitian yang dilakukan di 112 negara dan mencakup 6,3 miliar orang itu mengungkapkan bahwa 1,1 miliar orang mengalami kemiskinan, 455 juta di antaranya hidup dalam bayang-bayang konflik.
“Konflik semakin intensif dan meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai titik tertinggi dalam hal korban jiwa, menyebabkan jutaan orang mengungsi, dan menyebabkan gangguan yang meluas terhadap kehidupan dan mata pencaharian,” kata Achim Steiner dari UNDP.
Baca juga:
Israel Serang Markas Pasukan PBB, DPR Khawatir Nasib Anggota TNI Terancam
Indeks tersebut menunjukkan bahwa sekitar 584 juta orang di bawah usia 18 tahun mengalami kemiskinan ekstrem, yang mencakup 27,9 persen anak-anak di seluruh dunia, dibandingkan dengan 13,5 persen orang dewasa.
Angka kematian anak di daerah konflik adalah 8 persen, dibandingkan dengan 1,1 persen di negara damai. Dikatakan juga bahwa 83,2 persen orang termiskin di dunia tinggal di Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan.
Indeks ini, yang disusun bersama dengan Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI), menggunakan indikator-indikator seperti kurangnya perumahan yang layak, sanitasi, listrik, bahan bakar memasak, nutrisi dan kehadiran di sekolah untuk menilai tingkat kemiskinan multidimensi.
Indeks tersebut mencakup studi mendalam tentang Afghanistan, di mana 5,3 juta orang lebih jatuh miskin selama tahun 2015-16 dan 2022-23. Tahun lalu, hampir dua pertiga warga Afghanistan dianggap miskin.
Baca juga:
DK PBB Tegaskan UNIFIL Tidak Boleh Diserang, Pasukan Perdamaian akan Tetap di Lebanon
“Bagi masyarakat miskin di negara-negara yang dilanda konflik, perjuangan untuk memenuhi kebutuhan dasar adalah pertempuran yang jauh lebih berat dan lebih putus asa,” kata Yanchun Zhang, kepala statistik di UNDP.
India adalah negara dengan jumlah penduduk kemiskinan ekstrem terbesar, yang memengaruhi 234 juta dari 1,4 miliar penduduknya. Disusul oleh Pakistan, Ethiopia, Nigeria, dan Republik Demokratik Kongo. Kelima negara tersebut jika digabungkan menyumbang hampir separuh dari 1,1 miliar penduduk miskin. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Proses Pemilihan Sekjen PBB Dimulai, Negara Anggota Diminta Calonkan Perempuan
Dapat Restu dari PBB Kirim Pasukan ke Gaza, TNI Tunggu Perintah Prabowo
Laut Mediterania Kuburan 1.000 Lebih Imigran Afrika ke Eropa Sepanjang 2025
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
PBB Kutuk Aksi Israel Bantai Anak-Anak Gaza Saat Gencatan Senjata
Badan PBB Urusan Kemanusian Puji Indonesia Atas Bantuan Buat Gaza, Minta Generasi Muda Tingkatkan Kontribusi
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian
Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan
Pulang dari Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 380 Triliun hingga 30 Ribu Benda Bersejarah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Serang Pengakuan Negara Palestina di Forum PBB, Disambut Sorakan dan Aksi Walk Out