Stonehenge Menyiarkan Solstice Musim Panas Pertama kalinya Secara Daring


(Foto: Unsplash/Hello I'm Nik)
SITUS kuno Stonehenge yang mistis di Inggris mengumumkan akan menyiarkan perayaan titik balik matahari musim panasnya untuk pertama kalinya di akun media sosial Warisan Budaya Inggris. Titik balik matahari ini disebut dengan solstice.
Melansir laman Lonely Planet, Stonehenge adalah salah satu misteri arkeologis terbesar yang dimiliki Inggris. Terlepas dari banyaknya teori tentang maksud dan tujuan situs ini ada. Mulai dari pusat tempat pengorbanan sampai arloji selestial, satu pun tidak ada yang tahu pasti apa yang mendorong orang Inggris prasejarah menghabiskan begitu banyak waktu dan upaya dalam pembangunannya.
Baca juga:

Fase pertama bangunan dimulai sekitar tahun 3000 SM, ketika tepi lingkaran luar dan parit didirikan. Walaupun temuan arkeologis baru-baru ini menunjukkan daerah sekitarnya adalah daerah keramat selama ratusan tahun sebelum pekerjaan dimulai.
Seribu tahun kemudian, lingkaran dalam batu granit yang dikenal sebagai bluestones, ditambahkan. Sekitar tahun 1500 SM, batu-batu utama Stonehenge diseret ke situs, didirikan dalam lingkaran dan dimahkotai oleh lintel besar untuk membuat trilithon. Ini merupakan dua batu vertikal yang di atasnya terdapat batu melintang secara horizontal.
Baca juga:

Batu-batu biru yang berasal dari 500 tahun sebelumnya disusun kembali sebagai tapal kuda bluestone bagian dalam dengan batu altar di tengahnya. Di luar ini, tapal kuda trilithon lima set batu besar didirikan. Tiga di antaranya masih utuh, dua lainnya hanya memiliki satu batu yang berdiri tegak. Kemudian muncul lingkaran sarsen besar dari 30 batu vertikal besar, yang 17 di atasnya berdiri tegak dan enam lintel tersisa.
Setiap tahunnya Stonehenge menyelenggarakan salah satu perayaan titik balik matahari musim panas paling populer di dunia tepat pada hari terpanjang tahun ini. Ribuan pengunjung turun untuk menyaksikan matahari terbit di belakang Heel Stone. Namun akibat pandemi COVID-19, tahun ini membuatnya tidak mungkin menjadi tuan rumah bagi kerumunan.
Organisasi Warisan Budaya Inggris menawarkan solusi berupa live streaming matahari terbit pada hari Minggu pagi waktu GMT pada 21 Juni di saluran media sosialnya. "Kami berharap live streaming kami menawarkan kesempatan alternatif bagi orang-orang yang berada dekat dan jauh untuk terhubung dengan tempat spiritual ini pada waktu yang spesial tahun ini," kata Nichola Tasker, direktur Stonehenge. (lgi)
Baca juga:
Tur Virtual dengan Pengalaman Balik Layar Salah Satu Bioskop Terindah Dunia
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Tetap Terkoneksi selama Liburan, EZYM Perkenalkan eSIM yang Menjangkau 225 Negara

Dari Bali sampai Jepang, ini nih Rekomendasi Airbnb Unik yang Siap Bikin Liburan Kamu Berkesan

Jalan-Jalan Lihat Aqueduct di Spanyol, Pria ini Malah Tewas Terjatuh ke Saluran

Ledakan Wisatawan Mengancam Zen dalam Onsen di Penjuru Jepang

Finlandia Kembali Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia pada 2025, AS Catat Posisi Terendah

Time Out Rilis Daftar Kota Kuliner Terbaik di Dunia untuk 2025, Jakarta Masuk 10 Besar Loh

Pemerintahan Trump Pertimbangkan Larangan Perjalanan Baru untuk Puluhan Negara, Korut Salah Satunya

Jajal Petualangan Bahari nan Seru di Geraldton, Australia Barat, Surga bagi para Penyelam

Terjun ke Air Mancur Trevi di Roma, 3 Turis Selandia Baru Dilarang Seumur Hidup Masuk ke Destinasi Itu

Menikmati Musim Panas di Perth, dari Keindahan Senja di Swan River hingga Mencicip Kuliner di Pasar Lokal
