Wisata Dunia

Stonehenge Menyiarkan Solstice Musim Panas Pertama kalinya Secara Daring

Leonard Leonard - Selasa, 19 Mei 2020
Stonehenge Menyiarkan Solstice Musim Panas Pertama kalinya Secara Daring

(Foto: Unsplash/Hello I'm Nik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SITUS kuno Stonehenge yang mistis di Inggris mengumumkan akan menyiarkan perayaan titik balik matahari musim panasnya untuk pertama kalinya di akun media sosial Warisan Budaya Inggris. Titik balik matahari ini disebut dengan solstice.

Melansir laman Lonely Planet, Stonehenge adalah salah satu misteri arkeologis terbesar yang dimiliki Inggris. Terlepas dari banyaknya teori tentang maksud dan tujuan situs ini ada. Mulai dari pusat tempat pengorbanan sampai arloji selestial, satu pun tidak ada yang tahu pasti apa yang mendorong orang Inggris prasejarah menghabiskan begitu banyak waktu dan upaya dalam pembangunannya.

Baca juga:

Greenland Memiliki Grand Canyon di Bawah Lapisan Esnya

1
Merupakan salah satu misteri arkeologis Inggris (Foto: Unsplash/Dyana Wing So)

Fase pertama bangunan dimulai sekitar tahun 3000 SM, ketika tepi lingkaran luar dan parit didirikan. Walaupun temuan arkeologis baru-baru ini menunjukkan daerah sekitarnya adalah daerah keramat selama ratusan tahun sebelum pekerjaan dimulai.

Seribu tahun kemudian, lingkaran dalam batu granit yang dikenal sebagai bluestones, ditambahkan. Sekitar tahun 1500 SM, batu-batu utama Stonehenge diseret ke situs, didirikan dalam lingkaran dan dimahkotai oleh lintel besar untuk membuat trilithon. Ini merupakan dua batu vertikal yang di atasnya terdapat batu melintang secara horizontal.

Baca juga:

Menakjubkan, inilah Gambar Terbaik Bumi dari Angkasa Luar

2
Banyak teori yang berkembang tentang latarbelakangnya (Foto: Unsplash/K.Mitch Hodge)

Batu-batu biru yang berasal dari 500 tahun sebelumnya disusun kembali sebagai tapal kuda bluestone bagian dalam dengan batu altar di tengahnya. Di luar ini, tapal kuda trilithon lima set batu besar didirikan. Tiga di antaranya masih utuh, dua lainnya hanya memiliki satu batu yang berdiri tegak. Kemudian muncul lingkaran sarsen besar dari 30 batu vertikal besar, yang 17 di atasnya berdiri tegak dan enam lintel tersisa.

Setiap tahunnya Stonehenge menyelenggarakan salah satu perayaan titik balik matahari musim panas paling populer di dunia tepat pada hari terpanjang tahun ini. Ribuan pengunjung turun untuk menyaksikan matahari terbit di belakang Heel Stone. Namun akibat pandemi COVID-19, tahun ini membuatnya tidak mungkin menjadi tuan rumah bagi kerumunan.

Organisasi Warisan Budaya Inggris menawarkan solusi berupa live streaming matahari terbit pada hari Minggu pagi waktu GMT pada 21 Juni di saluran media sosialnya. "Kami berharap live streaming kami menawarkan kesempatan alternatif bagi orang-orang yang berada dekat dan jauh untuk terhubung dengan tempat spiritual ini pada waktu yang spesial tahun ini," kata Nichola Tasker, direktur Stonehenge. (lgi)

Baca juga:

Tur Virtual dengan Pengalaman Balik Layar Salah Satu Bioskop Terindah Dunia

#Wisata Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Travel
Tetap Terkoneksi selama Liburan, EZYM Perkenalkan eSIM yang Menjangkau 225 Negara
EZYM merupakan penyedia layanan eSIM digital yang dirancang khusus untuk traveler internasional.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Tetap Terkoneksi selama Liburan, EZYM Perkenalkan eSIM yang Menjangkau 225 Negara
Travel
Dari Bali sampai Jepang, ini nih Rekomendasi Airbnb Unik yang Siap Bikin Liburan Kamu Berkesan
Untuk semua preferensi, Airbnb menawarkan pilihan tempat menginap yang unik dengan desain menarik.
Dwi Astarini - Minggu, 04 Mei 2025
Dari Bali sampai Jepang, ini nih Rekomendasi Airbnb Unik yang Siap  Bikin Liburan Kamu Berkesan
Dunia
Jalan-Jalan Lihat Aqueduct di Spanyol, Pria ini Malah Tewas Terjatuh ke Saluran
Ia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Dwi Astarini - Selasa, 15 April 2025
 Jalan-Jalan Lihat Aqueduct di Spanyol, Pria ini Malah Tewas Terjatuh ke Saluran
Travel
Ledakan Wisatawan Mengancam Zen dalam Onsen di Penjuru Jepang
‘Negeri Sakura’ punya 27.000 sumber air panas alami,
Dwi Astarini - Jumat, 28 Maret 2025
Ledakan Wisatawan Mengancam Zen dalam Onsen di Penjuru Jepang
Fun
Finlandia Kembali Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia pada 2025, AS Catat Posisi Terendah
Finlandia terus berbahagia selama 8 tahun terakhir ini.
Ikhsan Aryo Digdo - Kamis, 20 Maret 2025
Finlandia Kembali Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia pada 2025, AS Catat Posisi Terendah
Kuliner
Time Out Rilis Daftar Kota Kuliner Terbaik di Dunia untuk 2025, Jakarta Masuk 10 Besar Loh
Mencicip hidangan lokal merupakan hadiah yang indah setelah beberapa jam berwisata di tempat baru.
Dwi Astarini - Senin, 17 Maret 2025
Time Out Rilis Daftar Kota Kuliner Terbaik di Dunia untuk 2025, Jakarta Masuk 10 Besar Loh
Dunia
Pemerintahan Trump Pertimbangkan Larangan Perjalanan Baru untuk Puluhan Negara, Korut Salah Satunya
Trump akan larang beberapa aturan perjalanan.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 15 Maret 2025
Pemerintahan Trump Pertimbangkan Larangan Perjalanan Baru untuk Puluhan Negara, Korut Salah Satunya
Travel
Jajal Petualangan Bahari nan Seru di Geraldton, Australia Barat, Surga bagi para Penyelam
Geraldton disempurnakan dengan sejarah nan kaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 15 Maret 2025
Jajal Petualangan Bahari nan Seru di Geraldton, Australia Barat, Surga bagi para Penyelam
Travel
Terjun ke Air Mancur Trevi di Roma, 3 Turis Selandia Baru Dilarang Seumur Hidup Masuk ke Destinasi Itu
Alkohol jelas terlibat dalam kejadian ini.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
Terjun ke Air Mancur Trevi di Roma, 3 Turis Selandia Baru Dilarang Seumur Hidup Masuk ke Destinasi Itu
Travel
Menikmati Musim Panas di Perth, dari Keindahan Senja di Swan River hingga Mencicip Kuliner di Pasar Lokal
Perth menawarkan berbagai kegiatan di lanskap dan indah dan petualangan rasa di pasar lokal mereka.
Dwi Astarini - Kamis, 13 Februari 2025
Menikmati Musim Panas di Perth, dari Keindahan Senja di Swan River hingga Mencicip Kuliner di Pasar Lokal
Bagikan