Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Turun ke Level Siaga

Soffi AmiraSoffi Amira - Senin, 29 Januari 2024
Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Turun ke Level Siaga

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, NTT, Senin (29/1). Foto: PVMBG

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menurunkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari Level IV atau Awas menjadi Level III atau Siaga.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari data visual dan instrumental maka Gunung Lewotobi Laki-laki diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga), terhitung mulai 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA," kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, dalam keterangan resminya, Senin (29/1).

Baca juga: 4 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Meninggal

Berdasarkan pengamatan secara visual dan kegempaan yang dilakukan pada periode selama 23 Januari-29 Januari 2024, tercatat aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun.

Hal itu dilihat dari tinggi kolom erupsi yang menurun dari rata-rata 1.500 meter di atas puncak menjadi 500 meter di atas puncak. Kemudian, pergerakan aliran lava di arah timur laut teramati melambat, karena berkurangnya suplai magma dan sudah mencapai daerah topografi yang landai.

Awan panas guguran memang masih terjadi, kata dia, tetapi dengan jarak luncur rata-rata satu km dan maksimal dua km dari pusat erupsi. Selanjutnya, gempa-gempa pada periode itu didominasi oleh gempa permukaan yang menandakan magma sudah mencapai permukaan dan sebagian keluar dari kawah.

Baca juga: BMKG: Hujan Diprediksi Masih Terjadi hingga Awal Februari 2024

Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun
Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun. Foto: dok. ANTARA

Terekamnya gempa hibrid menunjukkan, terjadinya pertumbuhan kubah lava dengan laju rendah. Selain itu, penurunan intensitas gempa vulkanik dalam dari periode sebelumnya mengindikasikan penurunan suplai magma.

Gempa embusan dan tinggi kolom asap juga mengalami penurunan, demikian pula dengan gempa low frequency sehingga pergerakan magma ke permukaan juga turun.

"Jumlah gempa erupsi menurun dari 15-25 kejadian setiap hari, saat ini tiga sampai lima kejadian setiap hari, dan gempa tremor tidak terekam sejak 24 Januari 2024," kata Hendra.

Atas penurunan status aktivitas gunung itu, PVMBG memberikan rekomendasi terbaru bagi masyarakat terkait jarak aman.

Ia pun mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat km dari pusat erupsi, serta sektoral lima km pada arah utara-timur laut, dan enam km pada sektor timur laut.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ucap Hendra. (*)

Baca juga: Aktivitas Vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-laki Mulai Menurun

#Gunung Api #Bencana Alam #Gempa
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Dampak guncangan gempa juga terasa di wilayah lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Indonesia
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG mencatat kekuatan getaran mencapai skala V MMI di Sarmi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Beberapa bencana hidrometeorologi basah termasuk ancaman banjir bandang sering menimbulkan korban jiwa ketika terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Indonesia
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
Musim hujan di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak Agustus
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada
ShowBiz
Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya
Tepuk Gempa yang langsung menarik perhatian warganet,
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya
Bagikan