Sri Mulyani Klaim Industri Manufaktur Tunjukkan Kinerja Membaik Meski Dihantam PHK, Salah Satu Indikatornya Peningkatan Eskpor


Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Instagram/@smindrawati)
MerahPutih.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa sektor manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja yang membaik, meskipun banyak berita tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini.
Dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Maret 2025 di Jakarta, Kamis (13/3), Sri Mulyani menyatakan, “Ada terjadi PHK, tapi data kami menunjukkan untuk tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki itu ekspor dan pertumbuhannya naik.”
Meski disrupsi global masih berlangsung, beberapa industri di Indonesia mencatatkan peningkatan ekspor pada Januari 2025.
Industri elektronik naik 20,5 persen, olahan mikro melonjak 47,2 persen, tembaga bertambah 4,6 persen, alas kaki meningkat 17 persen, dan TPT naik 3,8 persen.
“TPT memang rendah, tapi itu positif di 3 persen, bahkan mau mendekati 4 persen,” tambahnya.
Baca juga:
Rupiah Mendekati Rp 16.500 Per Dolar, Sri Mulyani Salahkan Kebijakan Trump
Dari sisi pertumbuhan, tahun 2024 menjadi momentum bagi beberapa industri untuk bersinar. Industri makanan dan minuman tumbuh 5,9 persen, kimia 5,9 persen, elektronik 6,2 persen, logam dasar 13,3 persen, TPT 4,3 persen, dan alas kaki 6,8 persen. Ini adalah kebangkitan setelah kinerja negatif di tahun sebelumnya.
Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia juga naik ke angka 53,6 pada Februari 2025, hanya kalah dari India.
Indeks ini menunjukkan sebagian besar komponen manufaktur berada di zona ekspansi, seperti hasil produksi 54,4; total permintaan 54,8; tenaga kerja 53; stok barang jadi 51,7; dan stok input produksi 54,1. Hanya ekspor yang sedikit turun di 49,4.
Sri Mulyani optimistis industri manufaktur Indonesia mampu bertahan.
“Ini landasan optimisme kita yang harus terus kita jaga. Ini merupakan sesuatu yang positif, yang tentunya perlu untuk kita jaga bersama-sama. Dengan kinerja manufaktur yang bagus, ketahanan sektor eksternal kita juga cukup terjaga baik.” (*)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah

Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi

[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar
![[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar](https://img.merahputih.com/media/db/f2/36/dbf23665452cdfbdd9ff59a3be8c4169_182x135.png)
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction

Komentar Menkeu Purbaya Kinerja `1 Tahun Ekonomi Pemerintah Prabowo, Ada Perbaikan Konsumsi Warga

[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi](https://img.merahputih.com/media/c6/a4/11/c6a411b764a183dd20f1e4743b63bb8c_182x135.png)
Jadi Idola Baru, Menkeu Purbaya Kaget saat Ditanya Rencana Jadi Cawapres

Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

BKPM Bentuk EU Investment Desk, DPR: Jadikan Momentum Pengembangan EBET di Indonesia

Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029
