Soal Perayaan Ibadah Natal 2021, Gereja Katolik Ikuti Keputusan Pemerintah


Kardinal Ignatius Suharyo (kanan) bersama Menko PKM Muhadjir Effendy. (Foto: MP/Ist)
MerahPutih.com - Persiapan sejumlah gereja dalam perayaan Natal saat PPKM Level 3 mendatang terus dilakukan.
Kardinal Ignatius Suharyo menuturkan, Gereja Katolik khususnya di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) akan menunggu keputusan dari pemerintah.
Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah telah melalui berbagai pertimbangan dan masukan-masukan dari berbagai pihak.
“Meskipun Natal itu biasanya ada yang merayakan lewat tengah malam, pasti kalau nanti pemerintah memutuskan untuk tidak mengizinkan kerumunan lewat tengah malam, kami akan ikut menyesuaikan,” ungkap Suharyo dalam keteranganya, Kamis (2/12).
Baca Juga:
Varian Omicron Terus Merebak, Libur Natal dan Tahun Baru Jadi Ujian
Menurut pria yang akrab disapa Romo Haryo ini, KAJ akan mengirimkan surat edaran kepada Gereja Katolik untuk memberikan sosialisasi mengenai imbauan pemerintah.
Surat edaran sosialisasi itu akan secara resmi juga ditembuskan kepada pemerintah, khususnya melalui Menko PMK.
Vikaris Jenderal KAJ Romo Samuel Pangestu menjelaskan, sejatinya ada hikmah di balik pandemi COVID-19 yang kini tengah dialami dunia termasuk bangsa Indonesia.
Situasi pandemi, khususnya bagi umat Katolik, menjadi terbiasa untuk menjalankan kebiasaan-kebiasaan baru.
“Seperti dalam beribadah, kita gunakan teknologi digital," jelas Romo Samuel.
Ia menyebut, di lingkup KAJ ini ada 68 gereja meliputi wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi.
Semua umat yang akan melakukan misa atau ibadah-ibadah lain harus mendaftarkan secara online melalui situs web Belarasa dengan menggunakan nomor BIDUK (Basis Induk Data Umat Katolik).
"Lalu mereka akan mendapatkan QR code untuk otorisasi saat akan melakukan ibadah di gereja,” paparnya.
Samuel berharap, pandemi COVID-19 segera berakhir.
"Umat harus tetap menjaga protokol kesehatan agar mencegah penyebaran COVID-19," kata Samuel.
Baca Juga:
Antisipasi Lonjakan COVID-19, PGI Minta Gereja Tak Pasang Tenda saat Perayaan Natal
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi Gereja Katolik di seluruh Indonesia karena ikut serta dalam penanganan COVID-19.
"Karena telah ikut serta memberikan sumbangsihnya pelayanannya yang sangat luar biasa pada penanganan protokol COVID-19," ujarnya.
Muhadjir pun berharap peran tersebut terus berlanjut hingga pandemi COVID-19 benar hilang.
"Karena COVID-19 belum usai kami berharap apa yang telah diperankan oleh jamaat Gereja Katolik akan terus berlanjut untuk berikutnya," tuturnya.
Seperti diketahui, dalam PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru 2022 mendatang, gereja atau tempat ibadah yang difungsikan sebagai tempat ibadah Natal, tempat perbelanjaan, dan tempat wisata lokal diterapkan aturan PPKM Level 3.
Gereja diminta melakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 daerah.
Pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal diimbau dilakukan secara sederhana, hybrid (berjamaah di gereja dan secara daring), serta membatasi jumlah umat tidak melebihi 50 persen dari kapasitas gereja.
Tempat ibadah dilakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala dan memaksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pintu masuk dan keluar, dengan hanya kategori kuning dan hijau yang diperbolehkan masuk.
Pihak penyelenggara wajib mengatur arus mobilitas jemaat, pintu masuk, dan pintu keluar untuk memudahkan penerapan dan pengawasan prokes.
Disediakan fasilitas cuci tangan di pintu masuk dan keluar, menyediakan alat pengecek suhu untuk semua pengguna gejera, menerapkan jaga jarak minimal satu meter, dan melakukan pengaturan jumlah jemaat yang berkumpul dalam waktu bersamaan. (Knu)
Baca Juga:
Tak Ada Penyekatan Saat Arus Mudik Natal, Polisi: Apa yang Kita Cek?
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu

Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian

Jokowi Masih Pemulihan, Eks Menko Muhadjir Bertemu 1 Jam Doakan Kesehatan

Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan

Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita

Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog

Paus Baru Ambil Nama Leo XIV, Pengamat Menduga Akan Teruskan Warisan Paus Leo XIII yang Pro-Buruh

Hari Pertama Konklaf Belum Ada Paus Terpilih, Asap Hitam Keluar Dari Kapel Sistina
