Teknologi

Smart Contracts, Kontrak Tanpa Pihak Ketiga

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 28 September 2018
Smart Contracts, Kontrak Tanpa Pihak Ketiga

Smart contracts tak membutuhkan adanya perantara. (Foto: Pexels/rawpixel.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SALAH satu hal positif dari teknologi blockchain adalah sistem terdesentralisasi yang ada di antara pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, tidak perlu membayar perantara sehingga kamu akan menghemat waktu dan terhindar dari konflik.

Blockchain bukannya nihil permasalahan, namun blockchain tidak diragukan lagi lebih cepat, lebih murah, dan lebih aman dari sistem tradisional. Hal itu lah yang membuat bank serta pemerintah mulai beralih ke sistem blockchain.

blockchain
Blockchain membutuhkan smart contracts. (Foto: Pixabay/TheDigitalArtist)

Smart contracts berawal di tahun 1994, ketika itu Nick Szabo, seorang akademisi hukum dan kriptografer, sadar bahwa ledger (buku besar) terdesentralisasi dapat digunakan untuk kebutuhan ini. Ia kemudian mengusulkan penciptaan kontrak tersebut. Smart contracts merupakan kontrak yang dapat terlaksana dengan sendirinya, kontrak blockchain, atau kontrak digital.

Dalam format ini, kontrak bisa diubah menjadi kode komputer, disimpan dan diperbanyak dalam sistem. Kemudian diawasi oleh jaringan komputer yang menjalankan blockhain tersebut. Hal ini akan menghasilkan ledger feedback seperti transfer uang dan menerima suatu produk atau jasa.

cryptocurrency
Dengan smart contracts, perjanjian apapun lebih cepat. (Foto: Pixabay/WorldSpectrum)

Menurut laman Coinvestasi, smart Contracts merupakan protokol komputer yang dimaksudkan untuk memfasilitasi, memverifikasi, atau menegakkan negosiasi atau kinerja suatu kontrak secara digital. Kontrak pintar memungkinkan kinerja transaksi yang kredibel tanpa pihak ketiga. Transaksi ini dapat dilacak dan tidak dapat diubah.

Dengan mengunakan smart contracts, kamu dapat melakukan pertukaran uang, properti, saham atau apapun secara transparan, tanpa konflik dan tanpa perantara. Smart contracts dapat memberikan keamanan yang lebih unggul dari hukum kontrak tradisional. Pun mengurangi biaya transaksi lainnya yang terkait dengan kontrak. Berbagai mata uang kripto telah menerapkan jenis kontrak cerdas ini.

security
Smart contracts memiliki keunggulan dibanding dengan kontrak umumnya. (Foto: Pixabay/TBIT)

Cara terbaik menggambarkan smart contract adalah membandingkannya dengan sebuah vending machine. Jika biasanya kamu pergi menemui seorang pengacara atau notaris, kemudian membayarnya, dan menunggu untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan.

Dengan smart contracts, kamu cukup memasukkan bitcoin ke dalam vending machine (dalam hal ini ledger) kemudian dokumen-dokumen dapat langsung masuk ke akun kamu. Terlebih lagi, smart contract tidak hanya menerangkan perihal peraturan dan penalti seperti yang ada dalam kontrak tradisional. Tetapi juga secara otomatis memastikan hal-hal yang ada dalam kontrak tersebut ditegakkan.

Laman Coinvestasi menuliskan keuntungan pada smart contracts.

Otonomi

otonomi
Aktivitas dapat dilakukan tanpa pihak ketiga. (Foto: MP/rawpixel.com)

Kamu yang membuat perjanjian, tidak perlu bergantung pada broker, pengacara, atau perantara lain untuk mengonfirmasi. Terhindar dari bahaya manipulasi oleh pihak ketiga. Karena eksekusi dikelola secara otomatis oleh jaringan, bukan oleh satu atau lebih orang atau badan. Di samping itu juga meminimalisir individu yang melakukan kesalahan.

Kepercayaan

trust
Adanya faktor saling percaya. (Foto: Pexels/pixabay)

Dokumen kamu dienkripsi pada buku besar bersama. Tidak mungkin terjadinya anggapan kehilangan yang dilakukan oleh seseorang.

Backup

back up
Ada pendukung bila data hilang. (Foto: Pixabay/PhotoMIX-Company)

Bayangkan jika bank kamu kehilangan rekening tabungan. Pada blockchain, masing-masing dan setiap teman memiliki ‘punggung’ kamu. Dokumen kamu digandakan berkali-kali.

Keamanan

keamanan
Dokumen terenkripsi yang menjamin keamanan. (Foto: Pexels/Pixabay)

Kriptografi, enkripsi situs web, menjaga dokumen tetap aman. Tidak ada peretasan. Bahkan, diperlukan seorang peretas yang cerdas untuk memecahkan kode dan dapat menyusup.

Kecepatan

jam
Dengan smart contracts dapat mengurangi waktu kerja. (Foto: Pexels/Aphiwat chuangchoem)

Biasanya seseorang menghabiskan waktu untuk memproses dokumen secara manual. Kontrak pintar menggunakan kode perangkat lunak untuk mengotomatiskan setiap proses. Sehingga mengurangi jam kerja dari berbagai proses bisnis.

Hemat

hemat
Tak ada perantara berarti menghemat uang. (Foto: Pexels/Pixabay)

Kontrak cerdas menghemat uang karena mereka meniadakan kehadiran perantara. Misalnya kamu harus membayar notaris untuk menyaksikan transaksi.

Akurasi

akurasi
Dapat menghindarkand ari kesalahan. (Foto: Pexels/icon0.com)

Kontrak otomatis tidak hanya lebih cepat dan lebih murah, tetapi menghindari kesalahan yang berasal dari pengisian formulir secara manual. (*)

#Blockchain
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Berpotensi Jadi Penggerak Industri Teknologi Blockchain
D3 Labs melalui SeaSeed Network maupun Tether juga akan menjajaki bagaimana pemanfaatan baru dari token USDt dan EURt
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 Juli 2024
Indonesia Berpotensi Jadi Penggerak Industri Teknologi Blockchain
Berita
Indonesia Diprediksi Jadi Kekuatan Teknologi Blockchain Terbesar di Asia Tenggara
Indonesia diprediksi memiliki kekuatan teknologi blockchain terbesar di Asia Tenggara.
Soffi Amira - Senin, 01 April 2024
Indonesia Diprediksi Jadi Kekuatan Teknologi Blockchain Terbesar di Asia Tenggara
Lifestyle
Upbit Dukung Upaya Pemerintah Bangun Ekosistem Blockchain
Berkontribusi signifikan dalam memahami dinamika industri blockchain lokal.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Februari 2024
Upbit Dukung Upaya Pemerintah Bangun Ekosistem Blockchain
Lifestyle
Indonesia Crypto Outlook 2024 Bahas Perkembangan Kripto dan Blockchain
Industri ini tetap menunjukkan potensi ekonomi yang kuat.
Dwi Astarini - Sabtu, 03 Februari 2024
Indonesia Crypto Outlook 2024 Bahas Perkembangan Kripto dan Blockchain
Fun
Upbit Dorong Peningkatan Tata Kelola Perusahaan pada Industri Blockchain Indonesia
Upbit bantu terapkan Governance, Risk, and Compliance (GRC) blockchain.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 02 Februari 2024
Upbit Dorong Peningkatan Tata Kelola Perusahaan pada Industri Blockchain Indonesia
Fun
Reku Perkuat Komunitas Kripto dan Blockchain
Reku terus mendorong pertumbuhan ekosistem kripto di Indonesia.
Andreas Pranatalta - Kamis, 09 November 2023
Reku Perkuat Komunitas Kripto dan Blockchain
Fun
Melalui Blockchain, PermataBank Fasilitasi Trade Finance
PermataBank perkuat kebutuhan nasabah melalui digitalisasi.
Febrian Adi - Sabtu, 17 Desember 2022
Melalui Blockchain, PermataBank Fasilitasi Trade Finance
Bagikan