Siswa Indonesia Lemah Matematika, Pakar Matematika AS Sarankan Pakai Metode Ini


Ilustrasi (pixabay)
MerahPutih.Com - Dalam sebuah survei terbaru, kemampuan matematika para siswa Indonesia lumayan parah. Bahkan survei tersebut menyatakan Indonesia darurat matematika. Kemampuan para siswa mengerjakan soal-soal matematika memprihatinkan.
Nah, bagaimana caranya mengatasi kesulitan siswa mempelajari matematika? Pakar matmatika Wei-Chi Yang yang juga seorang pakar matematika dari Universitas Radford, Amerika Serikat menganjurkan para pengambil keputusan dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi matematika dengan teknologi yang tersedia.
"Teknologi yang berkembang tidak hanya dapat membuat matematika menyenangkan dan dapat diakses dengan lebih mudah, tetapi juga memungkinkan siswa mengeksplorasi matematika yang lebih menantang dan teoritis," katanya di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogyakarta, Rabu (21/11) kemarin.

Pada "the 2nd International Seminar on Innovation in Mathematics and Mathematics Education" (ISIMMED) dan "the 23rd Asian Technology Conference in Mathematics (ATCM) 2018", ia mengatakan, ketika matematika dibuat lebih mudah diakses oleh siswa, mungkin lebih banyak siswa yang akan terinspirasi untuk menyelidiki masalah matematis mulai dari yang sederhana hingga yang lebih menantang.
"Bagaimanapun, kreativitas dan inovasi tidak datang hanya dengan memberikan satu jawaban yang benar saja. Siswa sangat perlu mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi banyak jawaban yang benar dengan bantuan teknologi," kata Wei-Chi Yang.
Wakil Rektor IV UNY Dr Senam mengatakan banyak siswa mengalami phobia terhadap pelajaran matematika, karena biasanya guru mata pelajaran tersebut cenderung "killer".
"Oleh karena itu, kami menyelenggarakan konferensi internasional tentang matematika untuk merumuskan bagaimana mengajar matematika kepada siswa sehingga mata pelajaran tersebut menjadi lebih mudah," katanya.
Konferensi internasional tentang matematika bertema "Innovative Technology in Mathematics: New ways for Learning, Teaching, Researching Mathematics" itu diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNY.
Sebagaimana dilansir Antara, konferensi yang berlangsung hingga 24 November 2018 itu menghadirkan 16 pembicara dari berbagai negara, diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Konferensi diikuti ratusan peserta dari 20 negara anggota ATCM.
"Konferensi itu merupakan seminar yang terakhir dari 28 seminar internasional di UNY pada 2018. Hal itu merupakan salah satu upaya UNY untuk menjadi 'World Class University' atau universitas kelas dunia," tandas Doktor Senam.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Boeing Dinilai Sembunyikan Potensi Error dalam Fitur Baru B 737 Max 8
Bagikan
Berita Terkait
Kurikulum Matematika Sejak TK Jadi Strategi Indonesia Kejar Skor PISA

Alasan Mendikdasmen Pilih Uji Coba Kurikulum Matematika di TK Milik TNI AU

Kurikulum Matematika Sejak TK Resmi Jadi Prioritas Kemendikdasmen

Prabowo Tekankan Pentingnya Matematika Dimulai Sejak TK, Bikin Anak Kritis Sampai Penuh Prediksi

Prabowo Minta Pelajaran Matematika Ditingkatkan Kualitasnya, Sejak TK Mungkin Diperkenalkan

Cara Menghitung Mean Data Kelompok dalam Matematika dengan Mudah

Contoh Matematika Dasar yang Selalu Muncul di Berbagai Ujian

30 Rumus Matematika Dasar yang Penting Anak Sekolah Pahami

Siswa Sekolah Indonesia di Belanda Juarai Kompetisi Matematika

Uji Kemampuan Matematika di Game 'Digits' oleh The New York Times
