Prabowo Tekankan Pentingnya Matematika Dimulai Sejak TK, Bikin Anak Kritis Sampai Penuh Prediksi


Ilustrasi pelajaran matematika. (Pexel/Pixabay)
Merahputih.com - Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya perbaikan kualitas dan metode pembelajaran matematika pada anak bahkan sejak Taman Kanak-kanak (TK), saat rapat bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti di Istana Negara, Selasa (22/10). Lantas dampaknya terhadap peserta didik?
Matematika bukan sekadar rumus tentang perkalian, pertambahan, pengurangan, pembagian. Matematika juga tentang penalaran dan logika. Maka dari itu dampak spektrumnya sangat luas bagi lini kehidupan manusia.
Dilansir dari laman lillio.com, matematika memainkan peran penting dalam perkembangan anak dan membantu anak memahami dunia di sekitar. Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi yang berusia 3 bulan sudah peka terhadap perbedaan kuantitas.
Anak yang punya kemampuan matematika di usia dini, menjadi prediktor, bahwa keberhasilan akademisnya lebih baik di masa depan.
Menurut profesor Perkembangan Anak di Erikson Institute Dr. Jie-Qi Chen sekaligus rekan penulis buku Big Ideas of early Mathematics: What Teachers of Young Children Need to Know, menyebutkan matematika adalah bahasa logika. Matematika membangun penalaran, yang mengarah pada pemahaman.
Baca juga:
Prabowo Minta Pelajaran Matematika Ditingkatkan Kualitasnya, Sejak TK Mungkin Diperkenalkan
Mengajarkan matematika pada anak juga membantu anak berpikir jernih, jauh dari bias-bias yang berbahaya sejak dini.
Bright Beginnings Early Learning Centre, mengatakan mengajari matematika ke anak usia dini mendorong kemampuan berpikir kritis. Sebab, cara berpikir yang terorganisasi secara mental.
Lillio.com mengatakan pendekatan pengajaran matematika yang sesuai dengan usia prasekolah meliputi tema pengukuran, berhitung, pola dan bentuk, klasifikasi, perwakilan, perkiraan.
Pertama terkait pengukuran. Kategori ini membahas pengurutan dan pembandingan objek untuk mengetahui waktu, berat, dan panjang.
Kedua terkait berhitung. Kategori ini membahas kepekaan terhadap angka, kategori ini meliputi mengucapkan kata-kata angka, menulis angka, menghitung, dan mengenali sejumlah objek.
Misalnya, “1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,”. Anak diperintahkan menghitung objek yang berjejer di atas meja.
Ketiga terkait pola dan bentuk. Kategori ini mencakup identifikasi atau membuat pola dan bentuk.
Keempat soal klasifikasi. Kategori ini mencakup pengelompokan atau penyortiran objek berdasarkan karakteristik. Misalnya, anak diinstruksikan mengelompok balon merah di keranjang merah, dan balon biru di keranjang biru.
Kelima soal perwakilan. Kategori ini tentang pengetahuan penggunaan simbol atau token untuk merujuk pada kuantitas dan operasi. Misalnya, anak diajari mengambil sejumlah pewarna sesuai dengan jumlah umurnya.
Keenam perkiraan. Kategori ini mencakup kemampuan untuk memperkirakan nilai, yaitu membuat tebakan yang cerdas tentang ukuran atau kuantitas. Misalnya, Jack diperlihatkan sebuah stoples yang diisi dengan jeli kacang dan diminta untuk menebak berapa jumlahnya. (Tka)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

Prabowo Buka-bukaan Kementerian Haji Dibentuk karena Penolakan Arab Saudi

Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya

Prabowo Jadi Saksi Penyerahan Uang Sitaan Korupsi Rp 13,2 T dari Wilmar Group CS ke Negara
