Singapura Jadi Negara Pilihan WNI Bekerja di Sektor Formal, Tawaran Gaji Sangat Tinggi


Beberapa destinasi belanja di Singapura tawarkan pengalaman tak terlupakan. (Foto: Pexels/Timo Volz)
MerahPutih.com - Laporan “Daya Tarik Karier Internasional bagi Pencari Kerja Indonesia” yang diterbitkan oleh Populix menunjukkan Singapura menjadi pilihan utama bagi orang Indonesia yang berminat mencari peruntungan sebagai pekerja migran di sektor formal.
Survei menunjukkan 82 persen dari 1.000 orang memilih Singapura sebagai tujuan, lalu diikuti dengan negara-negara kawasan ASEAN lainnya seperti Malaysia (32 persen), Brunei Darusalam (26 persen), dan Thailand (16 persen).
Singapura saat ini, masih jadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia, yang menawarkan standar gaji tertinggi di antara para tetangganya, termasuk Indonesia.
"Maka tak heran para pekerja formal Indonesia meliriknya sebagai rujukan utama untuk bekerja," kata Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/3).
Baca juga:
Kementerian UMKM Tidak Lagi Kelola Kredit Usaha Rakyat Pekerja Migran, Ditangani Kementerian BP2MI
Faktor yang membuat pekerja Indonesia tertarik untuk berkarier di luar negeri antara lain karena menawarkan gaji yang lebih tinggi (79 persen), memberikan peluang pengembangan karier (58 persen), juga lantaran negaranya dinilai lebih aman dan stabil (55 persen).
Mayoritas responden lebih berminat bekerja di sektor formal seperti administrasi dan perkantoran, juga penjualan, pemasaran, pelanggan, hingga bidang teknologi informasi (IT).
Singapura menjadi destinasi utama bagi tenaga IT Indonesia. Sekitar 91 persen calon pekerja migran di bidang IT menempatkan Singapura jadi pilihan utama. Dengan M=motivasi terbesarnya adalah gaji tinggi dan stabilitas kerja.
Sedangkan keterampilan utama yang ditawarkan mereka adalah penguasaan coding, analisis data, hingga kemahiran dalam kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.
Tingginya minat pekerja IT untuk hijrah ke Singapura diperkuat oleh faktor regulasi. Salah satunya komitmen pemerintah Singapura yang menyiapkan anggaran hingga 150 juta dolar Singapura melalui New Enterprise Compute Initiative, sebuah program untuk mendukung adopsi AI pada bisnis.
Pemerintah Indonesia dan Singapura juga sudah meneken program Tech:X tahun 2023 lalu. Program ini merupakan skema fasilitas visa bekerja selama satu tahun bagi talenta digital masing-masing negara yang diterima bekerja di negara lainnya.
“Fenomena pencari kerja migran sektor formal, khususnya IT, perlu disikapi secara bijak. Masyarakat harus benar-benar menyiapkan diri dengan matang. Pasalnya bursa kerja internasional terbuka bagi siapa saja, yang tentu memperketat persaingan mereka,” kata Timothy. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook

Singapura Serius nih, Pengguna Vape yang Kena Razia akan Kena Hukuman Cambuk dan Denda, Wisatawan Juga Bisa Kena Loh

Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja

Memaknai Inklusif dalam Aice 7th Indonesia Open Woodball Versi Pemain Senior Asal Singapura

Gubernur Pramono Dorong Warga Jakarta Jadi Pekerja Migran, Siap Berikan Pelatihan Bahasa Asing

Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia

Singapura Resmi Larang Pemakaian Vape, Dianggap Sama seperti Narkoba

Pemprov Jakarta Gelar Festival Lowongan Kerja Jakarta 19 - 20 Agustus 2025, Ada 40 Perusahaan Buka Lowongan

Kejagung Ajukan Red Notice Tangkap DPO Cheryl Darmadi di Singapura

Bikin Iri! Prabowo Subianto Disambut Bak Bintang di Parade Hari Nasional Singapura
