Sinergi Usaha Mikro Perempuan dengan Bank Sampah Perempuan Mikro Tingkatkan Pendapatan


Kolaborasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan akar rumput lewat program bank sampah. (Foto: Amartha)
MerahPutih.com - United Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan peningkatan volume sampah plastik yang mengalir ke lautan hingga tiga kali lipat dalam 20 tahun ke depan. Artinya, terdapat 23 - 37 juta metrik ton plastik mengalir ke laut tiap tahun hingga 2040.
Salah satu langkah kunci mengatasi ancaman sampah plastik ialah dengan komitmen kolektif yang menggunakan pendekatan keberlanjutan dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan.
Berangkat dari kesadaran akan pentingnya mengelola sampah secara kolektif, Amartha dan Unilever Indonesia menyinergikan jejaring akar rumput kedua organisasi untuk menghasilkan dampak ekonomis dan usaha perlindungan lingkungan yang lebih baik.
Katrina Inandia, Head of Sustainability and Impact Amartha menyampaikan melalui keterangan persnya (27/2), “Melalui pilar Amartha Lestari, Amartha mewujudkan keseimbangan pertumbuhan bisnis secara jangka panjang dengan komitmen untuk mendukung pelestarian lingkungan."
Baca juga:
Atasi Membludaknya Sampah, Nadine Alexandra dan Otsuka Giatkan Bank Sampah
Kolaborasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan akar rumput lewat program bank sampah. Melalui itu, masyarakat, khususnya perempuan, dapat memperoleh pendapatan tambahan dari hasil daur ulang sampah plastik.
Program awal digelar di Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan melibatkan mitra usaha kecil dan mikro Amartha. Pemilihan ini ditujukan untuk membatasi aliran sampah plastik masuk ke laut yang melewati Pantai Tanjung Burung.
Teluknaga memiliki masalah serius terkait sampah. Salah satu bagiannya disebut 'Pantai Sampah' karena memiliki tinggi tumpukan sampah hingga mencapai 3 meter.
Kolaborasi Amartha dan Unilever Indonesia dimulai dari sosialisasi kepada masyarakat yang merupakan jejaring bisnis kecil dan mikro Amartha, pembentukan bank sampah perempuan mikro, hingga menargetkan 25 bank sampah beroperasional di wilayah Teluknaga pada akhir tahun.
Dari aspek sosial, program bank sampah kolektif akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah plastik. Dari aspek ekonomi, bank sampah dapat meningkatkan pendapatan keluarga agar lebih sejahtera. Dari aspek lingkungan, daur ulang sampah dapat berkontribusi membangun lingkungan yang lebih lestari.
Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation mengatakan bahwa pemberdayaan bank sampah telah menjadi perhatian Unilever Indonesia sejak 2008.
"Kami percaya bahwa kehadiran bank sampah memiliki manfaat yang besar sekali bagi masyarakat, tidak hanya memiliki manfaat untuk lingkungan, tetapi juga kesehatan dan ekonomi. Bagi kami, bank sampah juga memegang peran yang sangat krusial dalam mendorong terciptanya pengelolaan sampah yang baik dan terintegrasi dari level rumah tangga,” kata Maya.
Unilever Indonesia hingga saat ini telah membina 4.000 Bank Sampah di 50 kabupaten/kota dan 11 provinsi di Indonesia.
Sementara Amartha telah menjalankan program daur ulang sampah, waste management, di kantor pusat sejak 2022. Pada 2024, Kantor Pusat Amartha menargetkan 50% sampah sudah di daur ulang.
Misi keberlanjutan tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat akar rumput di dalam ekosistem Amartha, tetapi juga mendorong keberlanjutan bisnis itu sendiri. (*)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
