Simak Nih Curhatan Chester Bennington Soal Kehidupan “Gilanya” Sebelum Gantung Diri


Chester Bennington dan Mike Shinoda bersama Linkin Park saat perform di London, 3 Juli lalu. (redferns)
MerahPutih.com - Kematian tragis vokalis Linkin Park Chester Bennington benar-benar mengguncang dunia. Apalagi, band bergenre alternatif metal dan nu metal yang sempat menggeparkan jagat hiburan pada awal 2000an itu baru saja merilis album terbaru. Ya, “One More Light” adalah album paling anyar dari band asal Agoura Hills, California AS itu. Album tersebut baru dirilis pada 19 Mei lalu. Kini, dunia kehilangan sosok vokalis yang memiliki karakter suara melengking dan power yang sangat kuat itu.
Sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar tidurnya di Palos Verdes Estates, Los Angeles, Kamis (20/7), Chester sempat bercerita tentang kehidupan pribadinya dalam sebuah wawancara. Wawancara itu sejatinya ditujukan untuk seputar album terbaru Linkin Park, One More Light. Dalam wawancara itu Chester mengaku mengalami hari-hari yang berat beberapa tahun belakangan.
"Selama tahun 2015, 2016 ada banyak di dalam kehidupan pribadi saya yang hanya menjadi gila," katanya kepada Rock Sound pada bulan Maret.
Dia mengaku telah menghabiskan banyak waktu selama dua tahun untuk berusaha menguasai dunianya bersama-sama orang juga mengalami banyak hal gila di kehidupan pribadinya. “Saya merasa ada kerusakan pada diri saya sebagai manusia,” kata dia.
Namun Chester tak menyerah. Dia terus berusaha bangun untuk menuai hasilnya. “Saya berusaha terbuka dan jujur kepada orang-orang dalam hidup saya. Termasuk dengan teman-teman band. Karenanya saya ingin mencurahkannya dalam musik,” imbuh pria kelahiran 20 Maret, 1976 di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat itu.
Dia pun juga berbicara secara khusus tentang lagu Heavy yang ada di dalam album tersebut. Kata dia, ketika membuka lagu itu dengan mengatakan, ‘Saya tidak menyukai pikiran saya sekarang', itu benar-benar nyata. Menurutnya, itu bukan tempat yang aman baginya kecuali jika dia melakukan apa yang harus dilakukanya. “Yakni, merawat diri saya sendiri, bersikap nyata, terbuka, mengeluarkannya, mengambil semua langkah untuk membuat diri saya utuh,” ujarnya.
Chester pun merasa beruntung memiliki orang-orang dekat dan menjalani program rehabilitasi untuk membuatnya lebih baik. “Nah, kepada mereka yg mengalami masalah seperti saya, tulislah pikiran pikiran burukmu di sebuah kertas dan bakarlah,” ujar Chester.
Namun kini semuanya berubah. Ternyata Chester lebih memilih untuk mengakhiri hidup dengan caranya sendiri. Belum diketahui apa motif gantung diri yang dilakukannya. Dia seolah ingin menyusul sang sahabat Chris Cornell, vokalis Audioslave yang juga tewas gantung diri di rumahnya pada Mei lalu. (mas)
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
Analisa Psikologi Forensik: Diplomat Arya Bunuh Diri karena Burn Out

Tidak Ada Kandungan Racun-Narkoba-Alkohol di Tubuh Diplomat Arya, Cuma Paracetamol dan Chlorpheniramine

Tidak Temukan Unsur Pidana, Polisi Umumkan Diplomat Arya Tewas Bunuh Diri

Diplomat Arya Pernah 2 Kali Kirim Email Ingin Bunuh Diri, Tahun 2013 dan 2021

Anggota Komisi I DPR Duga Diplomat Kemlu Dibunuh Jelang Mutasi ke Eropa

Mahasiswi Loncat Sungai Bengawan Solo, UNS Pastikan Korban Punya Masalah Kejiwaan

Pegawai Bunuh Diri Lompat dari Helipad Gedung BI, Polisi Telaah Rekaman CCTV

WNA China Tewas Gantung Diri di Bandara Soetta Harusnya Terbang Naik Garuda Rabu Malam

WNA China Tewas Gantung Diri di Bandara Soekarno-Hatta, TKP-nya Pohon Dekat Bundaran Jalan C1

Linkin Park Siap Meriahkan Malam Final UEFA Champions League 2025
