Shinta Ratri, Jadi Waria Sejak SD hingga Pimpin Temannya Belajar Agama

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 16 Februari 2016
Shinta Ratri, Jadi Waria Sejak SD hingga Pimpin Temannya Belajar Agama

Shinta Ratri Pemimpin Ponpes Al Fatah, Yogyakarta (Foto: MP/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Shinta Ratri merupakan pemimpin Pondok Pesantren Al Fatah, Celenan, Kota Gede, DI Yogyakarta. Shinta Ratri memimpin pondok pesantren ini setelah pergantian pemimpin dari Maryani. Kini, Shinta membina rekan-rekannya sebanyak 42 orang untuk belajar bersama-sama tentang agama.

Pondok Pesantren Al Fatah merupakan pondok pesantren yang dihuni para santri waria. Didirikan sejak 2008, hingga kini ponpes masih mengadakan kegiatan tak ubahnya ponpes umumnya. Mereka mengadakan pengajian, tafsir quran bersama ustad, berbagi pengalaman, belajar syariat Islam, hingga berencana membentuk fiqih waria dalam kajian Islam.

Bagi Shinta, menjadi waria adalah takdir. Dia tidak pernah terpikirkan sejak kecil bahwa hidupnya menjadi waria. Menurutnya, waria adalah sosok manusia yang memiliki raga laki-laki dengan jiwa perempuan.

"Saya tidak pernah berdoa kepada Allah untuk agar saya dijadikan waria. Saya merasakan jiwa saya perempuan saat SD. Saya membayangkan, sejak dilahirkan adanya jiwa perempuan di tubuh saya. Baru ketika SD, saya menyadari tanda-tanda itu. Saya main-main dengan teman perempuan. Waktu kecil kan kita semua tidak berpikir jernih seperti berpikir dewasa. Bermain-mainnya kan seperti naluri saja. Saya berpikir jernih harus bermain dengan siapa pun mana bisa, kecuali naluri bermain anak saja. Sampai saya bertanya-tanya, waktu SD itu, kok bisa saya menangis saat digoda laki-laki," kata Shinta menjelaskan, dengan mengenakan jilbab, saat ditemui merahputih.com, di Ponpes Al Fatah, Celenan, Kota Gede, DI Yogyakarta.

Hingga tamat SD, Shinta, yang enggan menyebutkan namanya saat kecil ini, masih berpenampilan laki-laki. Memasuki sekolah SMP, ia mulai pelan-pelan berdandan ala perempuan. Ketika itu pula Shinta merasa jatuh cinta kepada seorang pria. Tapi Shinta sadar, tidak mungkin ia sebagai laki-laki menyatakan cintanya kepada laki-laki juga.

Di keluarganya, Shinta memiliki 8 saudara. Keluarga Shinta mulai mengamati perubahan pada dirinya. Namun, keluarganya hanya memberi peringatan. "Setelah SMP itu, keluarga mulai memperingati, jangan keluar malam-malam. Setelah diperingati tentang saya, orangtua lama-kelamaan mulai terima. Alhamdulillah saya bisa diterima keluarga saya. Pada intinya, keluarga saya keluarga yang paham agama. Sejak kecil kami saudara-saudara saya diajarkan ilmu agama betul-betul," kata Shinta menceritakan.

Sampai dewasa, Shinta bertemu dengan komunitasnya sesama waria. Ia menemui banyak waria yang terkucilkan dari kelompok masyarakat, bahkan dari keluarga. Untuk itulah, Shinta ingin mengajak para waria tetap menjalani hidupnya sebagai waria tanpa meninggalkan agama.

"Saya sendiri tidak pernah memakai pakaian seksi, meski saya waria. Waria juga manusia, sama seperti perempuan dan laki-laki. Banyak juga kan perempuan-perempuan di luar sana pakai pakaian seksi," imbuhnya dengan nada kesal.

Kini Shinta berusaha ikhlas menjalankan hidupnya. Ia dan rekan-rekannya di Ponpes Al Fatah ingin tetap teguh dengan menerima takdir Tuhan tanpa membenci Tuhan. Karena itu pula, Shinta tetap sebagai waria yang menjalankan syariat Islam. "Saya seperti ini, dengan jiwa perempuan ini, yang berusaha terus menjalankan syariat Islam," pungkasnya.(fre)

BACA JUGA:

  1. Pemimpin Ponpes Al Fatah: Isu LGBT Ingin Goyang Jokowi
  2. Tahun Monyet Api, LGBT Semakin Berani
  3. Ketua PBNU Kecam Maraknya LGBT dalam Masyarakat
  4. Ajaran Hindu Menentang LGBT
  5. Facebook Ungkap Kaum LGBT Melonjak
#Waria #Yogyakarta #LGBT #Ponpes Al Fatah #Shinta Ratri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
alat deteksi LGBT ini penting untuk mencegah masuknya individu dengan potensi penyimpangan ke dalam institusi Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Bagikan