Setidaknya 25 Jenazah Ditemukan di Lokasi Pembajakan Kereta Api di Pakistan, Ditembaki para Milisi di Depan Sandera


Bendera Pakistan. (Foto: Unsplash/Ali Khokhar)
MERAHPUTIH.COM - SETIDAKNYA 25 jenazah, termasuk 21 sandera, ditemukan di lokasi pembajakan kereta api oleh kelompok bersenjata separatis di Pakistan, Kamis (13/3).
Pasukan keamanan mengatakan mereka membebaskan lebih dari 340 penumpang kereta dalam operasi penyelamatan selama dua hari yang berakhir pada Rabu (12/3) malam. Kelompok separatis mengebom rel kereta api di daerah pegunungan terpencil di barat daya Balochistan dan menyerbu kereta yang membawa sekitar 450 penumpang.
Serangan ini diklaim dilakukan Tentara Pembebasan Baloch (Baloch Liberation Army/BLA), salah satu kelompok separatis yang menuduh pihak luar menjarah sumber daya alam di Balochistan, wilayah yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.
Jumlah korban tewas simpang siur. Pernyataan resmi militer menyebutkan 21 sandera tak bersalah dibunuh para milisi, serta empat tentara yang gugur dalam operasi penyelamatan.
Seorang pejabat perkeretaapian di Balochistan mengatakan 25 jenazah telah dibawa dengan kereta dari lokasi penyanderaan ke kota terdekat, Mach, pada Kamis (13/3) pagi.
Baca juga:
Cerita Korban Selamat Pembajakan Kereta Pakistan, Lihat Orang Dibunuh di Depan Mata
"Korban tewas diidentifikasi sebagai 19 penumpang militer, satu polisi, dan satu petugas kereta api. Sementara itu, empat jenazah lainnya belum teridentifikasi," kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, kepada AFP. Seorang pejabat militer senior yang mengawasi operasi tersebut mengonfirmasi rincian tersebut.
Di lain sisi, seorang pejabat militer lainnya yang berbicara kepada AFP secara anonim sebelumnya mengatakan jumlah korban dari pihak militer mencapai 28, termasuk 27 tentara yang sedang tidak bertugas dan dijadikan sandera. Para penumpang yang melarikan diri dari pengepungan mengatakan mereka harus berjalan berjam-jam melewati pegunungan terjal untuk mencapai tempat aman. Mereka juga menyaksikan orang-orang ditembak mati oleh milisi.
Pemakaman pertama korban diperkirakan akan berlangsung pada Kamis.
Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif juga dijadwalkan mengunjungi Balochistan. “Perdana Menteri menyampaikan rasa duka dan belasungkawa atas gugurnya personel keamanan dan penumpang kereta dalam operasi tersebut," ujar pihak kantor perdana menteri dalam pernyataan resmi.
BLA merilis sebuah video yang menunjukkan ledakan di rel kereta, diikuti puluhan milisi yang muncul dari tempat persembunyian di pegunungan untuk menyerang kereta tersebut. Serangan oleh kelompok separatis telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar menargetkan pasukan keamanan dan kelompok etnis dari luar provinsi tersebut.
Muhammad Naveed, salah seorang yang melarikan diri, mengatakan kepada AFP bahwa para milisi menyuruh penumpang keluar dan memisahkan perempuan. "Mereka menyuruh kami keluar dari kereta satu per satu. Mereka memisahkan perempuan dan menyuruh mereka pergi. Mereka juga membiarkan para lansia,” katanya.
"Mereka mengatakan kami tidak akan disakiti. Namun, ketika sekitar 185 orang keluar, mereka memilih beberapa orang dan menembak mereka,” imbuhnya.
Babar Masih, seorang pekerja Kristen berusia 38 tahun, mengatakan kepada AFP pada Rabu bahwa ia dan keluarganya berjalan selama berjam-jam melalui pegunungan terjal untuk mencapai kereta lain yang dapat membawa mereka ke rumah sakit darurat di sebuah peron kereta api.
"Para perempuan kami memohon kepada mereka, dan akhirnya kami dibebaskan. Mereka menyuruh kami pergi dan tidak menoleh ke belakang. Saat kami berlari, saya melihat banyak orang lain juga berlari bersama kami,” katanya.
Pasukan keamanan telah menghadapi pemberontakan separatis di Balochistan selama beberapa dekade. Pusat Penelitian dan Studi Keamanan (Center for Research and Security Studies) yang bekerja secara independen menyebut tahun lalu terjadi lonjakan kekerasan di provinsi tersebut jika dibandingkan dengan 2023.(dwi)
Baca juga:
Kelompok Bersenjata Serang Kereta di Pakistan, Sandera Dibawa ke Pegunungan
Bagikan
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Sambut Long Weekend, KAI Daop 6 Yogyakarta Sediakan 2 KA Tambahan

Tingginya Animo Masyarakat Selama Libur Panjang, PT KAI Daop 1 Jakarta Angkut 147 Ribu Penumpang

Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya

Kebijakan WFH usai Demo hingga Long Weekend Maulid Nabi: 138 Ribu Warga Jakarta Pergi ke Luar Kota

Akibat Ada Demo, Perjalanan Kereta Jarak Jauh Terpaksa Berhenti di Stasiun Jatinegara demi Keselamatan Penumpang

Sejumlah Kereta Api Jarak Jauh Berangkat dari Stasiun Jatinegara Buntut Demo di Kwitang, Ini Daftarnya

KAI Catatkan Kinerja Positif pada Semester I-2025, Raih Pendapatan Rp 16,8 Triliun

KAI Commuter Tutup Operasional Stasiun Palmerah, Kamis (28/8), Antisipasi Aksi Demo Buruh di MPR/DPR

Jakarta Menuju Kota Global, Tidak Terpisahkan Kawasan Tanpa Rokok Termasuk di Gerbong Kereta
