Serangan Buaya Meningkat, Warga Kotim Pasang Jaring


Seekor buaya liar yang terjerat sampah ban bekas (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
MerahPutih.Com - Warga di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersiaga penuh. Sejak beberapa waktu terakhir ini, buaya-buaya dari pinggir sungai sering muncul di halaman rumah warga.
Demi mencegah serangan buaya terhadap warga, pemerintah Kecamatan Pulau Hanaut, membagikan bantuan berupa jaring. Untuk tahap pertama sekitar 10 jaring diberikan kepada warga di pinggir Sungai Mentaya.
"Hari ini tadi kami menyerahkan bantuan 10 jaring untuk warga. Jaring ini dipasang di luar rumah agar buaya tidak bisa masuk ke rumah karena terhalang jaring tersebut," kata Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami di Sampit, Selasa (7/11).
Terbatasnya jumlah bantuan jaring, membuat penyalurannya dilakukan dengan skala prioritas. Yakni untuk rumah warga di pinggir sungai yang dinilai sangat rawan didatangi buaya.
Berdasarkan kejadian sebelumnya, buaya beberapa kali naik ke teras rumah warga saat sungai sedang pasang. Bahkan pernah ada warga yang panik karena melihat buaya tepat berada di depan pintu rumah mereka.
Serangan buaya masih jadi ancaman bagi warga yang tinggal di pinggir Sungai Mentaya. Buaya masih sering muncul di perairan kawasan permukiman penduduk, diduga karena kelaparan sehingga mencari makanan sampai ke kawasan permukiman.
Buaya mengincar ternak seperti ayam dan bebek milik warga. Bahkan belum lama ini seekor anjing peliharaan warga diterkam buaya. Warga diimbau menempatkan kandang ternak jauh dari sungai agar tidak mengundang kemunculan buaya.
"Kami terus mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai karena buaya bisa muncul kapan saja. Belakangan ini kemunculan buaya memang sedikit berkurang, tapi tetap saja harus diwaspadai," ujar Eddy Mashami.
Serangan buaya terhadap warga sebagaimana dilansir Antara sudah banyak memakan korban. Di Kecamatan Pulau Hanaut saja, selama 2016 lalu ada empat warga yang diterkam buaya. Dari empat orang tersebut, hanya satu korban yang jenazahnya ditemukan, sedangkan tiga orang lainnya hilang hingga saat ini. Tahun ini juga ada warga yang tangannya terluka akibat disambar buaya.
Jumlah tersebut belum termasuk korban sambaran buaya di lokasi lain seperti Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit. Seringnya kemunculan buaya, membuat ancaman binatang buas itu juga makin meningkat.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum

Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar

Polda Kalteng Bakal Tindak Tegas Oknum Polisi yang Terlibat Narkoba

Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai

[HOAKS atau FAKTA]: Awan Jatuh di Tambang Adaro Kalimantan Tengah
![[HOAKS atau FAKTA]: Awan Jatuh di Tambang Adaro Kalimantan Tengah](https://img.merahputih.com/media/7d/6d/a1/7d6da125e71075474adabc82a8ce71c6_182x135.png)
Film Indonesia 'Air Mata Buaya' Tayang di Festival Film Toronto

Menilik Asal Usul Bahasa Banjar, Cara Bertutur Masyarakat Kalimantan Tengah dan Timur

Gerindra Bakal Sanksi Kader Boikot Pencalonan Agustiar Sabran di Pilkada Kalteng

Kunjungan Kerja di Kalimantan Tengah, Jokowi Bakal Berikan Bantuan Pompa Air hingga Cek Stok Beras

Buaya Endemik Bengawan Solo Muncul Lagi
