Seniman Yogyakarta: Lebih Baik Mengawinkan Budaya


Kinanti Sekar Rahina
MerahPutih Budaya - Perkembangan dunia globalisasi tidak terelakkan. Akulturasi budaya dunia merupakan dampak dari arus global tersebut, sehingga negara-negara harus berinteraksi satu dengan yang lain.
Akibatnya, budaya tradisi semakin tersisihkan. Di tengah kondisi tersebut, penari tradisional asal Yogyakarta, Kinanti Sekar Rahina, menyatakan tidak perlu budaya global dilawan secara ekstrem.
"Melawannya tidak dengan makna ekstream. Tapi, lebih baik mengawinkan budaya. Antara yang global dengan lokal sendiri," katanya, saat ditemui merahputih.com di sanggarnya, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Kamis (24/3).
Salah satu pementasan tari yang dilakoni Kinanti Sekar
Perempuan yang akrab dipanggil Sekar ini mencontohkan perpaduan antara kebaya dan jeans. Perpaduannya justru menghasilkan warna baru yang menarik bagi anak muda. Dengan demikian, tradisi tidak hilang dan budaya luar juga tetap diikuti.
"Misalnya lagi, bagaimana supaya bisa gamelan dimainkan bersama drum. Kan lebih menarik," paparnya.
Sekar menjelaskan bahwa kebudayaan tradisi saat ini harus dipertahankan generasi muda. Tanpa pemahaman generasi muda, identitas budaya tradisi semakin terkikis. Langkah perkawinan budaya, menurutnya, merupakan langkah yang tepat bagi generasi muda memahami budaya sendiri. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
