Seniman 'Streeat Art' Memperindah Tembok Kota Tua dengan Grafiti


Pejalan kaki melintas di depan grafiti di kawasan kota tua, Pondok, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (11/4). (Antara)
MerahPutih Budaya – Bukan hanya di kota besar seperti Jakarta dan Bandung yang mempunyai seniman yang suka membuat grafiti di tembok pinggir jalan. Di kota Padang tepatnya di kawasan kota tua, Pondok, juga terkena wabah grafiti.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, grafiti sendiri merupakan coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. (Baca: Program Beasiswa Kembangkan Potensi Seniman Muda)
Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur. (Baca: 'Rantau Berbisik' Pertunjukan Kontemporer Berbasis Tradisi Minang)
Sejumlah seniman “Street Art” menggambarkan grafiti di beberapa sudut kota tua, Pondok, yang tidak terawat. Tujuan dari grafiti yang dibuat oleh sejumlah seniman “Street Art” ini agar pemandangan yang tidak terawat tersebut menjadi indah. Kabarnya, salah satu komunitas grafiti di Padang pernah mengikuti kompetisi pada HUT Ace Hardware ke-18.
Seiring berkembangnya zaman, grafiti mempunyai citranya yang kurang bagus, karena penempatan karya yang salah dan grafiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Beberapa orang menganggap grafiti hanya mengotori tembok-tembok di penggir jalan atau fasilitas umum.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi

Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN

Garin Nugroho akan Tampilkan Konser Sinema Bertajuk 'Samsara'
Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?

Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa

Menikmati Akhir Pekan di Pameran Seni Art Jakarta 2024

Eugene Museum in Bali Dibuka 2026

Musikal 'Malin Kundang', Pengingat untuk Selalu Hormati Orangtua
Mengenal Kasing Lung, Sosok Seniman di Balik Boneka Labubu
