Semprotan Hidung untuk Vaksin COVID-19 Sedang Dikembangkan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 18 Mei 2022
Semprotan Hidung untuk Vaksin COVID-19 Sedang Dikembangkan

Semprotan hidung untuk menghentikan serangan virus corona pada tubuh di titik masuk paling umum. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA ilmuwan sedang mengambangkan vaksin COVID-19 yang dapat dihirup melalui semprotan hidung, untuk menghentikan serangan virus Corona pada tubuh di titik masuk paling umum, selaput lendir hidung dan tenggorokan. Lebih dari selusin uji klinis dengan semprotan hidung sedang dilakukan, demikian seperti dilaporkan The Guardian.

Sementara, USA Today mengatakan, Vietnam, Thailand, Brasil, dan Meksiko telah mulai memproduksi vaksin semprot hidung untuk mengantisipasi keberhasilan dalam uji klinis. Vaksin hidung ini mungkin akan digunakan sebagai booster di Amerika Serikat tetapi juga mungkin digunakan secara luas di bagian dunia yang kurang berkembang di mana vaksin suntik tidak umum.

Baca juga:

Akankah Vaksinasi COVID-19 akan Dilakukan Tiap Tahun?

Semprotan Hidung untuk Vaksin COVID-19 Sedang Dikembangkan
Vaksin hidung ini mungkin akan digunakan sebagai booster di Amerika Serikat. (Foto: freepik/freepik)

Sementara vaksin suntik membantu tubuh menangkal penyakit parah, vaksin hidung dapat menghentikan virus memasuki tubuh sejak awal. Efektivitas vaksin suntik berkurang seiring waktu, dan varian COVID-19 dapat menghindari vaksin, terbukti dengan tingginya jumlah kasus Omicron.

“Jika kamu menganggap tubuh sebagai sebuah kastil, vaksinasi intramuskular benar-benar melindungi area dalam kastilmu sehingga begitu penjajah masuk, kekebalan itu melindungi mereka dari takhta,” ujar direktur medis klinis COVID-19 unit uji coba di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City, AS, Sean Liu, MD, kepada The Guardian.

“Tetapi jika kamu melatih sistem kekebalanmu untuk bekerja di gerbang kastil, maka para penyerang tidak hanya kesulitan masuk, tetapi mereka mungkin kesulitan menyebar ke dalam,” dia menambahkan.

Vaksin hidung dapat lebih mudah diproduksi dan didistribusikan karena disimpan di lemari es biasa, bukan suhu yang sangat dingin seperti vaksin mRNA Moderna dan Pfizer. Orang yang tidak suka jarum suntik juga lebih mungkin mau menerima vaksin hidung.

Baca juga:

Dosis Keempat Vaksin COVID-19, Perlukah?

Semprotan Hidung untuk Vaksin COVID-19 Sedang Dikembangkan
Vaksin hidung digunakan dengan cara disemprot ke lubang hidung. (Foto: freepik/freepik)

Selain itu, vaksin COVID-19 jenis ini akan jauh lebih murah untuk diproduksi, kata USA Today. Peter Palese, yang juga mengerjakan vaksin hidung di Icahn School of Medicine, mengatakan dosis hidung dapat diproduksi sekitar 30 sen (sekitar Rp 4 ribu) dibandingkan dengan 30 USD (Rp 439 ribu) untuk dosis Moderna atau Pfizer.

Para ilmuwan menghadapi banyak tantangan dalam penelitian mereka, terutama mengukur kekuatan respon imun terhadap vaksin hidung.

Teknik yang berbeda sedang digunakan untuk mengembangkan semprotan hidung. Di Fakultas Kedokteran Icahn, mereka membuat vaksin dalam telur, seperti vaksin flu. Rumah Sakit Anak Cincinnati di Ohio sedang mencoba flu anjing, kata USA Today. Versi hidung dari vaksin Oxford/AstraZeneca didasarkan pada adenovirus yang dilemahkan, The Guardian melaporkan.

Pada Januari 2021, peneliti dari Lancaster University di Inggris dan Texas Biomedical Research Institute di San Antonio melaporkan bahwa tikus yang diberi dua dosis vaksin hidung memiliki antibodi dan respons sel T yang cukup kuat untuk menekan SARS-CoV-2. (aru)

Baca juga:

Siap-siap Vaksin COVID-19 untuk Anak Balita Sudah Diajukan di AS

#Kesehatan #Vaksinasi #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Lifestyle
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Bagikan