Selasa Pagi Ini Semeru Gunung Tertinggi di Jawa Sudah 6 Kali Meletus


Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 1 km di atas puncak pada Kamis (7/11/2024) pagi (ANTARA/HO-PVMBG)
MerahPutih.com - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih terus meletus. Tercatat, Semeru mengalami erupsi sebanyak enam kali pada Selasa (14/1) pagi sejak pukul 00.00 WIB hingga 10.00 WIB.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.42 WIB dengan visual letusan tidak teramati. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 159 detik.
Dua jam kemudian, tepatnya pukul 02.10 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 145 detik.
Erupsi ketiga terjadi pada pukul 04.19 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik.
Baca juga:
Kembali Erupsi, Gunung Semeru Luncurkan Letusan Setinggi 1200 Meter
Lalu, Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 06.58 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian memaparkan, kolom abu vulkanik Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya.
"Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 98 detik," katanya.
Kemudian, erupsi kelima terjadi pada pukul 07.54 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.
Selanjutnya, kembali erupsi pada pukul 09.50 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 113 detik.
Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore

Semeru Kembali Erupsi, Ancaman Aliran Lahar Hingga 13 Kilometer Dari Puncak

Gunung Semeru Meletus Berkali-kali Pagi Ini! Potensi Lahar Hujan dan Guguran Lava Mengancam Hingga Radius 13 Kilometer, Warga Diminta Waspada

Pagi-Pagi Gunung Semeru Sudah 5 Kali Batuk-Batuk, Tinggi Letusan Sampai 1 KM dari Puncak

Gunung Semeru Erupsi 5 Kali dalam Sehari, Ketinggian Letusan Bikin Merinding

Semeru Dua Kali Erupsi, Warga Diminta tidak Beraktivitas di Radius 3 Km dari Kawah
