PVMBG Larang Masyarakat Beraktivitas Radius 20 Kilometer dari Puncak Semeru, Petugas Catat 44 Kali Gempa Letusan Selama 6 Jam Terakhir
Luncuran awan panas Gunung Semeru saat erupsi pada Rabu (19/11/2025) sore. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Merahputih.com - Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengeluarkan asap putih dengan ketinggian antara 500 meter hingga 1.000 meter dari puncak pada hari Senin.
"Pengamatan secara visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang, membumbung sekitar 500-1000 meter dari puncak," jelas Mukdas Sofian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Senin (24/11).
Cuaca di sekitar gunung berapi setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini cenderung berawan hingga mendung, dengan angin lemah bertiup ke arah timur dan suhu udara berkisar 21-22 derajat Celcius.
Baca juga:
Peningkatan Aktivitas Kegempaan dan Status Awas (Level IV)
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru menunjukkan peningkatan signifikan. Selama enam jam pertama pada Senin (pukul 00.00-06.00 WIB), tercatat 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm. Selain itu, gunung tersebut juga mencatat satu kali gempa hembusan dan tiga kali gempa tektonik jauh.
"Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 mm, dan lama gempa 52 detik, kemudian tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-30 mm, S-P 39 detik dan lama gempa 51-284 detik," tambahnya.
Mengingat kondisi ini, status Gunung Semeru tetap berada pada Level IV atau Awas. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi ketat. Masyarakat dilarang keras melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diminta untuk menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter karena potensi bahaya awan panas dan lahar masih mengancam. Selain itu, dilarang beraktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah.
Baca juga:
Erupsi Gunung Semeru, BNPB Larang Warga Berwisata Melihat Letusan
Kewaspadaan juga harus ditingkatkan terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru, khususnya Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Senin, 24 November 2025, pukul 03.04 WIB. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik. "Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah Gunung Semeru mengingat potensi bahaya lontaran batu pijar," tutup Mukdas Sofian.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
PVMBG Larang Masyarakat Beraktivitas Radius 20 Kilometer dari Puncak Semeru, Petugas Catat 44 Kali Gempa Letusan Selama 6 Jam Terakhir
Semeru Hantam 204 Hektare Lahan Pertanian Warga, BNPB Ungkap Tiga Orang Luka Berat Terjebak Material Vulkanik
Erupsi Gunung Semeru, BNPB Larang Warga Berwisata Melihat Letusan
Pengungsi Letusan Gunung Semeru Kembali ke Rumah
Bencana Longsor di Banjarnegara, 10 Tewas dan Belasan Lainnya masih Hilang, Ratusan Pengungsi Butuh Pertolongan
Update Pencarian Korban Longsor Cilacap: 20 Orang Tewas, 3 Orang Masih Hilang
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Tim SAR Temukan 2 Korban Longsor Banjarnegara, Puluhan Orang Diduga Masih Hilang
Gunung Semeru Erupsi, DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Kurangi Risiko Bencana
Gunung Semeru Catat 32 Kali Gempa hingga Hari ini, Warga Diminta Kurangi Aktivitas di Sekitar Lokasi