Sekjen Gerindra: Indonesia akan Kuat dan Dihormati Dunia Bila Para Pemimpinnya Bersatu


Sekretariat Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani. (Foto: Partai Gerindra).
MerahPutih.com - Tantangan terbesar bangsa saat ini mempersatukan para pemimpin. Dengan bersatu itu, Indonesia akan dihormati oleh negara dunia. Hal ini disampaikan oleh Sekretariat Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Muzani menyebut Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra dan Presiden terpilih periode 2024-2029, mempunyai tekad untuk mempersaturan para elit partai demi kemajuan Indonesia.
Hal itu disampaikan Muzani saat menjadi key note speaker dalam seminar kebangkitan nasional bertema, Peran dan Kontribusi Umat Islam dalam Program Transformasi Bangsa Indonesia Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Bandung, Selasa (21/5).
"Bersatu adalah syarat mutlak untuk negara ini menjadi negara besar dan maju. Dengan persatuan dan kesatuan, Indonesia kuat dan dihormati dunia. Kesadaran ini yang selalu diungkapkan berulang-ulang oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Itu sebabnya tantangan ke depan akan semakin berat," jelas Muzani.
Baca juga:
Prabowo Sudah Rencanakan Bentuk Presidential Club Sejak 10 Tahun Lalu
Menurut Muzani, dunia saat ini menghadapi suasana yang tidak menentu. Dia mengatakan, tidak ada yang pernah memprediksi tentang adanya peperangan terbuka antara Ukrania dan Rusia. Dunia juga tidak menyangka bahwa konflik Palestina dan Israel semakin kuat dan berdampak buruk pada kehidupan masyarakat Palestina.
Maka satu-satunya cara untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dunia adalah dengan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan nasionalisme serta mengesampingkan pragmatisme.
Baca juga:
Gerindra Ungkap Prabowo Fokus Kaji Program Unggulan
"Ini menggambarkan bahwa semangat ambisi manusia tetap sama yakni ingin menguasai wilayah-wilayah negara yang lemah. Kita hanya akan dihormati oleh negara lain jika kita kuat, kuat ekonominya, kuat pertahanannya dan kuat politiknya," ucapnya.
Untuk mewujudkan itu tantangannya adalah pragmatisme. Hal itu adalah paham yang sekarang sedang melanda anak muda Indonesia. Banyak dari mereka hanya ingin cepat menikmati hasil, tapi tidak mau melalui proses yang panjang.
Baca juga:
KWI Ungkap Pekerjaan Rumah Besar Prabowo Setelah jadi Presiden
"Jadi, pragmatisme adalah tantangan utama bangsa kita. Pragmatisme jadi tantangan kehidupan kebhinekaan kita. Banyaknya penyalahgunaan para pejabat dari akibat pragmatisme, pelanggaran akibat pragmatisme yang mengabaikan sebuah proses panjang. Sehingga pendidikan agama seperti yang dilakukan Darul Hikam adalah upaya untuk menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara kita tetap seimbang," tutup Muzani. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil

Ketahuan Main Domino Bareng Azis Wellang, Prabowo Diminta Pecat Raja Juli dan Abdul Kadir

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Klaim Kasus Nadiem dan Tom Lembong Mirip, Hotman Paris Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Kliennya Tak Bersalah

[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Prabowo Bekukan DPR
![[HOAKS atau FAKTA]: Presiden Prabowo Bekukan DPR](https://img.merahputih.com/media/a0/ff/d7/a0ffd7ac2cb35dbb7a0dcb13d5aba36f_182x135.jpeg)
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Situasi Indonesia Sudah Kondusif Pasca Demo, Istana: Kuncinya adalah Kebersamaan

Mensesneg: Pemerintah China Memohon Prabowo Setidaknya Hadir 1 Hari

Sempat Ditunda, Presiden Prabowo Jadi Lawatan ke China Didampingi Seskab Teddy

Buntut Marak Kerusuhan, Denny JA Sebut Prabowo Perlu Perkuat Early Warning System
